Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pelaksanaan Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya baru akan gelar pada September 2020 mendatang, atau masih kurang 15 bulan lagi. Namun Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Surabaya sudah harus mempersiapkan diri.Pasca pelantikan yang dilaksanakan di Hotel JW Marriott, Surabaya, Kamis (13/6/2019), KPU Surabaya harus tancap gas. Salah satunya mempersiapkan anggaran untuk pelaksanaan pilwali itu yang membutuhkan dana Rp 85,1 miliar.
“Anggaran pilwali Yang sudah diajukan KPU Kota Surabaya periode yang kemarin itu di sebesar Rp 85,1 miliar,” ungkap Nur Syamsi, anggota KPU Surabaya periode 2019 – 2014 usai pelantikan.
Jumlah anggaran ini lebih tinggi dibandingkan biaya pilwali sebelumnya. Di pilwali tahun 2015, anggaran yang dibutuhkan hanya Rp 72 miliar.
Menurut Nur Syamsi, bertambahnya anggaran itu karena ada beberapa kebutuhan yang harus diadakan oleh KPUD. “Ada beberapa logistik yang harus diadakan sendiri oleh KPU, maka pembiayaannya menjadi ada peningkatan,” ujarnya.
Ia menjelaskan anggaran itu sudah diajukan ke Pemkot Surabaya oleh KPUD Surabaya periode 2014-2019. Pengajuan dilaksanakan awal Juni 2019 lalu.
Dikatakan, anggaran diajukan ke Pemkot Surabaya karena pelaksanaan biaya pilwali atau pilkada di kabupaten/kota memang ditanggung dana APBD masing – masing daerah.
“Memang pembiayaannya dari APBD, sehingga di kabupaten/kota yang akan melaksanakan pilkada harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing,” jelas mantan ketua KPUD Surabaya yang kini terpilih lagi ini. (KN01)