Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pemerintah Kota Surabaya memutuskan meliburkan kegiatan belajar di TK, SD/MI, dan SMP/MTs negeri maupun swasta selama sehari pada Senin (14/5/2018) besok, menyusul serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Pahlawan itu, Minggu (11/5/2018) pagi.
“Kami berduka cita atas musibah yang terjadi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M Ikhsan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (11/5/2018).
Menurut dia, kebijakan libur sekolah selama sehari ini berdasarkan surat edaran bernomor 421/4179/436.7.1/2018 yang ditandatangani Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan.
Selain itu, lanjut Ikhsan, keputusan tersebut juga sesuai arahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai bentuk duka cita atas musibah yang terjadi, serta bentuk keprihatinan Pemkot Surabaya atas salah seorang anak yang menjadi korban ledakan bom, yakni siswa SD bernama Vincensius Evan, warga Barata Jaya, Surabaya.
Ia menyatakan kepala sekolah dan guru di sekolah masing-masing akan menyampaikan informasi tersebut, bahwa para siswa akan belajar di rumah dan menyesuaikan jadwal sekolah yang ada, karena sebagian siswa masih ada yang melaksanakan ujian akhir semester.
“Libur hanya satu hari, besok saja,” tegas Ikhsan.
Dengan adanya aksi teror ini, Ia pun mengimbau agar pihak sekolah dan para orang tua meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing, sekaligus memantaunya agar tak ada trauma pada anak-anak.
“Karena berita-berita kejadian tersebut juga sudah beredar meluas di masyarakat,” katanya.
Sebeumnya, diketahui ada tiga gereja yang terkena ledakan bom bunuh diri, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro, dan GPPS di Jalan Arjuna.
Berdasarkan data sementara Polda Jatim, akibat ledakan bom tersebut telah menewaskan sekitar 13 orang dan 41 orang terluka.(KN02)