KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Pakde Karwo : Berbagi Strategi Gerakkan Ekonomi Domestik dan Ekspor

Gubernur- Jatim- Dr. H. Soekarwo- saat -menjadi- pemateri -Raker- Menteri- Perdagangan Surabaya (KN) – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo berbagi strategi untuk menggerakkan ekonomi domestik dan meningkatkan ekspor. Strategi tersebut sudah menjadi pengalaman empiris Jatim, sehingga perlu disebarluaskan agar ekonomi Indonesia semakin kuat.Hal tersebut terungkap ketika Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo menjadi narasumber pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Hotel  Borobudur, Jakarta, Senin (20/2/2017).

Di hadapan sekitar 350 orang peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri itu, pria yang lekat dengan sapaan Pakde Karwo itu memaparkan beberapa strategi agar ekonomi domestik bisa semakin kuat. Pertama, memperkuat basis industri manufaktur. Menurutnya, industri manufaktur di Indonesia terbagi menjadi dua yakni UMKM dan industri besar.

Untuk sektor UMKM perlu dilakukan beberapa hal, yakni memperkuat pendidikan vokasional, pembiayaan melalui banking sistem, dan menciptakan pasar melalui pembentukan Kantor Perwakilan Dagang (KPD). Sedangkan untuk industri besar, dengan menjamin infrastruktur logistik dan konektifitasnya, memperbaiki sistem upah, cost of fund, dan menekan harga gas ke arah harga ideal, berkisar USD 6-7/mmbtu.

Kedua adalah  pengembangan sektor pembiayaan dilakukan dengan cara membentuk lembaga keuangan mikro seperti koperasi wanita, koperasi karyawan, koperasi pondok pesantren, koperasi lembaga masyarakat desa hutan, dan lembaga keuangan mikro  kelompok fungsional. Secara kelembagaan, dengan menjadikan Bank Jatim sebagai apex bank, mendirikan bank umkm dan bank tani, serta menjamin asuransinya melalui jamkrida.

Ketiga adalah strategi pemasaran yakni dengan memperkuat perdagangan antar daerah melalui KPD, meningkatkan ekspor luar negeri, mengupayakan stabilisasi harga untuk melindungi konsumen.  Untuk memperkuat penetrasi pasar dalam negeri, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah membentuk 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di seluruh Indonesia. Penetrasi pasar ini bisa dilakukan karena KPD bisa berfungsi sebagai market intellegent, business agregator, tempat temu bisnis dan transaksi dagang, promosi produk unggulan Jatim dan support value chain komoditi dalam negeri.

Salah satu wujud keberhasilan KPD adalah semakin meningkatnya kapasitas perdagangan antar pulau. Surplus perdagangan antar pulau Jatim terus meningkat. Dalam kurun waktu 6 tahun, kapasitas perdagangan antar pulau di Jatim meningkat 5 kali lipat. Pada tahun 21,3 trilyun, dan pada tahun 2016 sudah mencapai 100, 56 trilyun rupiah. “Dengan adanya KPD sangat membantu nilai perdagangan. Secara keseluruhan 40 persen pasar ASEAN di Indonesia ada di Jatim,” jelasnya.

Ia menambahkan, selama ini misi dagang Jatim dengan beberapa provinsi lain mencapai 532 transaksi dengan nilai Rp. 2,9 triliun. Komoditi utama dari Jatim yang diperdagangkan diantaranya beras, pupuk, buah, sayur, bibit, produk olahan, makanan minuman, mesin dan produk kerajinan. Sedangkan komoditi utama dari provinsi mitra diantaranya cengkeh , kelapa segar, kopra, jagung pipilan, rumput laun, kopi robusta, dan lada.

Sedangkan untuk mengembangkan ekspor, pihaknya melakukan standarisasi produk  dan meningkatkan kualitas SDM industri kecil menengah (IKM) berorientasi ekspor melalui UPT P3E. Nantinya IKM dan produk tersebut akan dikenalkan ke negara lain melalui pameran berskala internasional baik di dalam negeri maupun luar negeri seperti Jepang, China, Vietnam, Korea, Jerman, Rusia, dan Australia.

 “Pemprov Jatim juga bekerjasama dengan Atase Perdagangan di 23 negara dan Indonesia Trade Promotion Center di 19 negara untuk melakukan perdagangan online. Salah satunya yang biasa dikenal dengan berpartisipasi pada INAMALL  platform perdagangan online yakni Alibaba Group” ucapnya.

Selain itu, untuk mempermudah akses informasi, Pemprov Jatim juga menerapkan sistem teknologi informasi. Kontennya berisi informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok. Ada 171 tenaga yang bertugas untuk menginput berbagai informasi dalam sistem tersebut. “Sistem informasi tersebut bisa diakses dengan mudah, yakni bisa didownload melalui playstore yang ada di gadget. Kelebihannya bisa mengcover harga konsumen di 116 pasar, dan harga produsen di 34 lokasi Jatim selama 24 jam dan 7 hari kerja,” ungkapnya.

Di bagian akhir paparannya Soekarwo mengusulkan beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah pusat agar produk dalam negeri bisa bersaing dengan pasar global. Dalam jangka pendek pemerintah perlu mempercepat realisasi ijin prinsip dan fokus pasar dalam negeri. Untuk industri pangan harus ada riset benih, jaringan irigasi yang layak, pengendalian lahan aktif agar tidak beralih fungsi, dan menjamin ketersediaan agro input.

Rapat Kerja Kementerian Perdagangan tersebut membahas bagaimana mengoptimalkan pasar domestik karena berpotensi sangat besar. Topik lainnya adalah upaya meningkatkan ekspor. Karena itu, para pelaku usaha, owner dan CEO perusahaan besar juga diundang sebagai peserta aktif raker yang bertema “Tata Perdagangan untuk Gerakkan Ekonomi Domestik dan Tingkatkan Ekspor”. (hms)

 

Related posts

Dirjen Hubla Tegaskan Angkutan Laut Bukan untuk Pemudik

Kontribusi SIG Untuk Pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh, Pasok 236 Ribu Ton Semen

kornus

Tinjau Gudang BULOG Banjar Kemantren Sidoarjo, Pj Gubernur Adhy Pastikan Stok Beras Jatim Aman Hingga 6 Bulan Ke Depan

kornus