Surabaya (KN) – Suasana di lingkungan Pemkot Surabaya kini tampak berubah sejak jabatan WaliKota Surabaya dijabat oleh Pejabat (Pj) Walikota Nurwiyatno.Pj Walikota Surabaya pilihan pakde Karwo (Gubernur Jatim Soekarwo) yang kini juga menjabat Inspektorat Provinsi Jatim itu gaya kepemimpinanya diduga tergantung komando Pakde Karwo.
Contohnya masalah kecil saja, jika sebelumnya tenda yang dipakai untuk berbagai acara Pemkot Surabaya dominan warna bendera yakni merah dan putih, kini warna itu berganti menjadi dominan biru.
Memang tidak akan berperngaruh terhadap kinerja seorang PJ Walikota Surabaya dalam menjalan tugas dan wewenangnya memimpin pemerintahan di Kota Surabaya. Dan tak semua orang jeli mengamati perubahan tradisi pemakaian tenda yang digunakan berbagai acara di halaman Taman Surya dan kediaman yang saat ini telah berubah dari merah putih menjadi warna biru, yang mirip sekali dengan warna kebanggaan partai Demokrat, karena Gubernur Jatim Soekarwo adalah Ketua DPD PD Jatim.
Pertanyaannya, benarkan Nurwiyatno ada kaitannya dengan partai Demokrat? Sehingga warna tenda yang digunakan harus dominan dengan warna biru? Tentu hanya yang bersangkutan yang bisa menjawab, dan hingga saat ini menjadi teka-teki ini semua pihak. Siapa sebenarnya Nurwiyatno, pejabat Pj Walikota Surabaya yang kabarnya ogah bertemu wartawan yang ngepos di Pemkot Surabaya ini.
Tidak hanya itu, meskipun masih harus dilakukan pembuktian, beredar kabar jika keberadaan posko pemenangan paslon Serasi (Rasiyo-Lucy) yang saat ini menempati rumah di Jl Flores no 15 Surabaya, juga mulai dikaitkan dengan nama Nurwiyatno, namun belum jelas statusnya, pemilik atau penyewa?
Sementara itu, Sekretars DPD Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jatim Irwanto mengatakan, bagaimanapun juga keberadaan Nurwiyatno tidak akan bisa dipisahkan dengan peran Soekarwo Gubernur Jatim yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.
“Yang menempatkan Nurwiyatno menduduki posisi PJ Walikota Surabaya itu Gubernur Jatim, yakni Pakde Karwo yang saat ini menduduki posisi ketua DPD Partai Demokrat Jatim, yang tentu dengan pertimbangan yang matang, dan Surabaya tidak akan diserahkan kepada sembarang orang, karena Surabaya adalah barometer politik di Jatim bahkan nasional, jadi sulit untuk dibantah jika Nurwiyatno tidak identik dengan Pakde Karwo, dan juga Demokrat,” jelasnya. (20.10/2015). (anto)