KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Nasib Pendidikan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi Atensi Komisi E DPRD Jatim, Cak Dedi: Harus Jadi Pembelajaran Semua Pihak

Surabaya (mediakorannusantara.com) – Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022, tercatat sebagai salah satu bencana kemanusiaan bagi dunia olahraga, khususnya sepak bola. Dimana insiden kerusuhan pasca pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut, telah menimbulkan ratusan korban jiwa.

Mereka yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan bukan hanya dari kalangan anak-anak atau remaja. Bahkan banyak di antaranya korban meninggal dunia adalah para orang tua.

Untuk itu, anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Hadi Dediyansah mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim agar memberikan perhatian serius kepada anak-anak yang ditinggal orangtuanya karena menjadi korban dalam insiden tragedi Kanjuruhan.

“Selayaknya pemerintah itu memberikan suatu perhatian khusus terutama yang masih sekolah baik SD – SMP sampai tingkat SMA ya minimal ada perhatian khusus terutama untuk jenjang masa depan anak-anak tersebut,” kata Hadi Dediyansah kepada media ini, Minggu (5/3/2023).

Namun demikian, ia juga mengingatkan supaya kasus semacam ini menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak terkait. Khususnya Pemprov Jatim, karena peristiwa itu juga terjadi di wilayah Kabupaten Malang.

“Bagaimanapun juga ini menyangkut wilayah Jawa Timur. Jadi gubernur atau Pemerintah Provinsi harus betul-betul memperhatikan masa depan anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya yang menjadi korban, satu hal yang menjadi catatan khusus,” ujar Cak Dedi panggilan akrabnya.

Legislator asal Partai Gerindra itu menyebut, tragedi Kanjuruhan juga harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Bagaimana ke depan langkah-langkah persuasif dinilainya harus tetap dikedepankan dalam berbagai kegiatan.

“Jadi tidak harus pada masalah olahraga saja, tetapi semua sendi-sendi kehidupan aparat harus betul-betul menerapkan pola humanis, persuasif. Karena jangan sampai terulang di daerah lain, di wilayah Jawa Timur terutama,” sebutnya.

Menurut Cak Dedi, sudah sepatutnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turut andil dalam memberikan perhatian terhadap masa depan pendidikan anak-anak korban tragedi Kanjuruhan.

Maka dari itu, Cak Dedi mengapresiasi atas perhatian Gubernur Khofifah terhadap anak-anak dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

“Bagaimanapun juga langsung atau tidak langsung gubernur itu juga ikut andil dalam masalah ini. Masa depan anak itu harus diperhatikan betul, terutama kelanjutan dari keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Cak Dedi, bahwa bantuan ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan juga sangat penting. Menurut dia, intervensi itu bisa diwujudkan melalui bantuan modal usaha UMKM atau sesuai dengan mata pencaharian mereka.

“Bisa sesuai bidang yang selama ini sehari-harinya digeluti. Jadi misalkan ada kegiatan apa, sesuai kesehariannya. Ya memang harus ada partisipasi dari pemerintah provinsi,” pungkasnya.

Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar silaturahmi dan tahlil bersama dengan keluarga 120 orang keluarga korban tragedi Kanjuruhan Malang di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (2/3/2023) malam.

Selain itu, bagi para keluarga korban Kanjuruhan, Gubernur Khofifah juga akan memberikan prioritas untuk diterima di SMA/SMK Negeri. Hal ini karena SMA dan SMK Negeri ada di bawah kewenangan Pemprov Jatim.

Tak hanya akses prioritas masuk SMA/SMK negeri, bagi keluarga korban yang berdomisili di Kabupaten dan Kota Malang, Gubernur Khofifah bersama Baznas Jatim juga akan memberikan bantuan usaha berupa gerobak, modal usaha dan pelatihan terkait teknisnya. (KN01)

 

 

Related posts

Ini Kritik Wakil Ketua MPR Soal Rencana Sertifikasi Penceramah.

PBNU ingatkan Tokoh Agama tidak terlibat Politik Praktis

Kemenkes Bagikan 3.000 Wristband pada Calon Jemaah Haji Risiko Tinggi