“Untuk sebuah lahan bukaan baru, lahan ini sudah mampu memberikan produksi yang baik. Kuncinya adalah penggunaan benih yang unggul, irigasi, dan pemupukan yang optimal. Kita lihat hasilnya saat ini,” kata Mentan Amran sebagaimana keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu.24/1
Mentan menuturkan keberhasilan panen jagung di Food Estate Gunung Mas membuktikan bahwa teknologi pertanian yang diterapkan telah tepat dan sesuai dengan harapan.
“Dari awal kami sampaikan saat baru dilantik menjadi menteri kembali, bahwa kita pasti mampu menggarap lahan Food Estate tersebut. Kami tidak ragu karena teknologi pertanian kita sudah demikian maju. Kami harapkan segera dapat diikuti panen-panen selanjutnya,” ucapnya.
Ia pun menilai berbagai program food estate yang sedang dikerjakan di beberapa daerah telah berjalan baik dan sesuai target.
“Food estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 600 hektare lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” jelas Mentan.
Saat ini food estate di Indonesia yang dikerjakan pemerintah berada di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektare. Untuk Food Estate Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektare telah berhasil panen komoditas hortikultura.
Kemudian di Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktivitas 5 ton per ha. Begitu pula di Sumba Tengah, NTT, dan Kabupaten Keerom, Papua, yang telah mampu panen raya jagung seluas 500 hektare. ( wan/an)