Surabaya (KN) – Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa Masduki Toha dengan tegas mengharamkan fingerprint atau absensi elektronik. Menurut dia, fingerprint yang berkedok untuk mendisiplinkan anggota dewan itu adalah salah satu bentuk kerja pahlawan kesiangan.“Kita katakan haram karena pemberlakuannya bukan merupakan kesepakatan bersama. Itu hanya inisiatif dan atas pendanaan pribadi Ketua Badan Kehormatan Agus Santoso. Siapa Agus itu? Kita ini bukan karyawannya, kita sama-sama anggota dewan,” tegas Masduki.
Pemasangan fingerprint itu dinilai sangat tidak efektif. DPRD itu merupakan lembaga politik yang terdiri dari wakil rakyat yang kinerjanya tidak bisa diukur dengan ketepatan jam kedatangan dan kepulangan.
Dia mencontohkan, jika suatu ketika ada anggota dewan yang menerima keluhan masyarakat dan langsung turun ke lapangan. Sementara dia bisa datang ke kantor dewan pada pukul 13.00, apa ini bisa dikatakan tidak bekerja? Dan jika ada rapat sampai malam hari, apa itu harus dihitung dengan lembur?
Saya tegaskan bahwa FPKB mengharamkan fingerprint atau absensi untuk anngota dewan yang berkedok untuk mendisiplinkan anngota DPRD Surabaya itu,” tegas Masduki kepada wartawan diruang FPKB DPRD Surabaya, Kamis (21/7). (anto)
Foto : Masduki Toha anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya