Surabaya (KN) – Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo menyiagakan sekitar 850 orang personil untuk mengamankan pelaksanaan Lebaran tahun 2016 guna memberikan pelayanan maksimal kepada calon penumpang.“Selain menyiagakan personil, kami juga membangun pos komando yang bertujuan untuk mempermudah melakukan koordinasi di lingkungan bandara ini,” kata Human Capital and General Affair Director Angkasa Pura I (Persero) Adi Nugroho, di Surabaya, Senin (27/6/2016).
Dia menjelaskan, di posko tersebut terdapat beberapa unsur di antaranya dari Angkasa Pura I Juanda, Air Nav, Angkatan Laut dan juga unsur lainnya yang turut membantu pengamanan di bandara.
Adi mengatakan, Bandara Internasional Juanda ini berbeda dengan bandara-bandara lainnya di Indonesia karena jika bandara lain terlihat kedatangan ramai maka keberangkatan akan terlihat sepi.
“Kondisi itu tidak berpengaruh di Bandara Internasional Juanda karena jika kedatangan penumpang ramai maka keberangkatan juga sama-sama ramai. Ini yang menjadi perhatian kami supaya pelayanan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun,” katanya.
Salah satu fungsi lainnya dari keberadaan posko ini, teranganya, adalah percepatan koordinasi antar elemen yang ada di Bandara Internasional Juanda Surabaya. “Salah satunya jika ada kekurangan taksi atau juga bus Damri bisa dengan cepat terpenuhi dengan adanya koordinasi di posko tersebut,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2016 terdapat dua titik, yaitu di Terminal 1 berada di anjungan dan di Terminal 2 berada di selasar utama lini 1.
Bagi penumpang dan media yang memerlukan bantuan atau informasi terkait info penerbangan, terkait keamanan dan data dapat mengunjungi posko terpadu. Penumpang atau media dapat menghubungi Telp 031-2986772 di Terminal 2 dan 031-2986350 untuk yang di Terminal 1
Untuk perbandingan jumlah penumpang dari data Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2015 lalu terhadap tahun 2016 saat ini sudah meningkat sekitar 6-13 persen. Perkiraan kenaikan penumpang saat lebaran tahun 2015 ke 2016 adalah 8-14 persen. (ovi)