KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Mahasiswa MIT Pelajari Sistem Transportasi Surabaya

mahasiswa-MIT - SurabayaSurabaya (KN) – Sebanyak 9 mahasiswa Multinegara yang tengah menempuh pendidikan S-2 memutuskan untuk meneliti lebih dalam skema transportasi Kota Pahlawan. Selama seminggu, mereka bersama 3 dosen pendamping bakal menggali informasi seputar transportasi serta rencana pengembangannya di masa mendatang.

Menginjakkan kaki di Surabaya pada Minggu (23/3/2014) dan harus meninggalkan metropolis pada Minggu (30/3/2014), rombongan mahasiswa MIT menyadari mereka tidak punya banyak waktu. Pada Selasa (25/3/2014), mereka mengunjungi balai kota guna menemui Walikota Tri Rismaharini.

Kesempatan tersebut tidak disia-siakan. Satu per satu, mahasiswa mengajukan pertanyaan kepada orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu. Dengan harapan, mereka mendapat data/informasi untuk melengkapi penelitian yang tengah disusu

Dalam kesempatan itu, Walikota Surabaya Tri Rismahariini memaparkan tentang skema transportasi di Surabaya dari masa ke masa. Dijelaskan Walikota, sejak dulu kawasan utara merupakan wilayah pelabuhan sedangkan agak ke arah tengah kota namun masih di wilayah utara terdapat kawasan kota tua. Pada masa lampau, aktivitas padat di Surabaya bertumpu di kedua kawasan tersebut. “Jalur utara-selatan sangat padat. Oleh karenanya, guna mengurai kepadatan tersebut, pola pembangunan lantas dikembangkan ke barat dan timur,” terangnya.

Saat ini Surabaya tengah berupaya mewujudkan AMC. Sebagai langkah persiapan, dalam waktu dekat akan dibangun sejumlah sub-terminal dan park and ride di beberapa titik. Hal itu bertujuan untuk memfasilitasi pergantian antar moda saat AMC resmi beroperasi.

Walikota menegaskan, park and ride bakal memainkan peran penting saat Surabaya memasuki era AMC. Masyarakat diharapkan tidak perlu jauh-jauh berkendara dengan kendaraan pribadi. Cukup ‘menitipkan’ kendaraannya ke park and ride terdekat lalu melanjutkan perjalanan dengan trem maupun monorel. Dengan demikian, pengguna AMC tidak perlu capek-capek mengemudi, apalagi kalau tujuannya jauh. Perjalanan pun dipastikan lancar karena AMC terhindar dari macet.

Di samping itu, keberadaan park and ride selaras dengan arah kebijakan pemkot di masa mendatang. Yakni, ke depan tidak boleh ada kendaraan yang parkir di tepi jalan. Lantas bagaimana dengan para konsumen toko-toko di pinggir jalan? Risma mengatakan hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Justru dengan adanya park and ride ini, para pembeli bisa memarkir kendaraannya di titik terdekat dari toko. Dengan begitu, geliat ekonomi toko pinggir jalan tetap terjaga. “Ya tentu kebiasaan harus diubah dengan jalan kaki sedikit,” imbuhnya.

Konsep park and ride tidak hanya sebagai tempat parkir. Tapi, dalam gedungnya juga dapat dijumpai pasar tradisional, toko-toko kecil dan UKM yang terintegrasi dengan tempat parkir. (anto)

Related posts

Gubernur Khofifah Minta Distributor Minyak Goreng Tidak Menunda-Nunda Penyaluran Sesuai Harga HET

kornus

Sukses Gelar Kualifikasi AFC, Stadion GBT Tuai Pujian dari PSSI dan Timnas Indonesia

kornus

Begini Strategi PLN Amankan Pasokan Batu Bara ke PLTU

kornus