KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

38 Kabupaten/Kota di Jatim Miliki Telecenter

Surabaya (KN) – Pembangunan telecenter di Jawa Timur telah dimulai sejak 2005. Hingga tahun lalu, telah dibangun sebanyak 38 telecenter di 37 kabupaten/kota. Kini hanya tersisa satu kota yang belum miliki telecenter, yakni Kota Mojokerto yang baru tahun ini bakal dibangun.“Tiap kabupaten/kota punya satu telecenter, kecuali Sumenep punya dua unit, yakni Telecenter Bekizar Link dan Jokotole. Untuk Kota Mojokerto setelah koordinasi beberapa tahun akhirnya tahun ini telah siap dan akan dibangun. Artinya 38 daerah di Jatim semua telah dibangun telecenter,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim, Harjogi di Surabaya, Selasa (25/3/2014).

Kendati telah dibangun, kata Harjogi, masih terdapat persoalan terkait pengelolaan telecenter. “Biasanya tiga tahun setelah bantuan provinsi dihentikan dan diharapkan bisa mandiri maka kerap bermasalah karena belum optimalnya bantuan dari Pemkab/Pemkot. Ibarat telecenter tersebut seperti hidup enggan mati tak mau,” tuturnya.

Untuk itu, ia berharap agar perhatian pemerintah daerah setempat bisa membantu pendanaan pengelolaan setelah seluruh perangkat telecenter dihibahkan setelah tahun ketiga. “Setelah lepas bantuan pendanaan dari provinsi biasanya telecenter belum menunjukkan perkembangan yang signifikan” katanya.

Artinya, jika tidak ada sharing dana maka pengelola telecenter akan kesulitan untuk bisa tetap eksis. “Prinsipnya telecenter ini tidak boleh terlalu dikomersilkan agar dapat tetap terjangkau masyarakat. Jadi kalau pemerintah daerah setempat tidak membantu maka akan semakin sulit berkembang,” tuturnya.

Menurut dia, petugas telecenter merupakan pejuang dalam hal memberdayakan masyarakat. Mereka, ujar dia, punya kemampuan dalam membantu mencerdaskan masyrakat dalam mengenalkan internet. Bahkan, lanjut dia, upaya pengembangan telecenter menjalankan e-commerce (perdagangan elektronik) juga mulai dijalankan.

“Kalau mau jual cincin batu akik secara manual hanya satu orang yang tahu. Kalau pakai internet dengan konsep e-commerce maka bisa puluhan bahkan ratusan orang tahu dan bisa lebih cepat laku,” urainya menjelaskan konsep saat pembinaan pengelola telecenter se-Jatim.

Kepala Bidang Pemberdayaan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo Jatim, Mardiono mengatakan, pengelola telecenter hingga kini masih perlu dilakukan pembinaan. “Pembinaan ini untuk memotivasi pengelola agar bisa terus eksis dalam membantu pemberdayaan masyarakat melalui telecenter,” ujarnya. (rif)

 

Related posts

Terpapar Covid-19 Dua Kali, Fraksi PPP DPRD Jatim Ajak Masyarakat Doakan Gubernur Khofifah

kornus

Polisi Tangkap Penimbun BBM

kornus

Kado HJKS ke-730, Pemkot Surabaya Sediakan Anjungan Dukcapil Mandiri: Warga Bisa Cetak KIA hingga Akta Kelahiran

kornus