KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Lebaran 2024, Dishub Jatim Prediksi 31,3 Juta Orang Mudik ke Jawa Timur

Surabaya(mediakorannusantara.com) – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) memprediksi ada sekitar 31,3 juta orang akan mudik ke Jatim pada Lebaran tahun 2024. Angka ini naik sekitar 10-20 persen dibandingkan tahun 2023.

Kepala Dishub Jatim, Nyono mengatakan, puncak arus mudik pada Lebaran tahun ini diprediksi terjadi pada tanggal 7-8 April 2024.

“Dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ada sekitar 31,3 juta yang mau masuk ke Jawa Timur, itu pergi-pulang. Artinya pergerakan orang masuk ke Jawa Timur itu ada 31,3 jutaan,” kata Nyono, Sabtu (6/4/2024).

Menurut dia, kenaikan pemudik tahun 2024 disebabkan beberapa faktor. Seperti di antaranya melonggarnya protokol kesehatan dan kondisi ekonomi yang mulai membaik.

“Diperkirakan 4,017 juta orang akan menggunakan bus, 3,3 juta orang menggunakan kereta api, 1,84 juta orang menggunakan penyeberangan, 1,249 juta orang menggunakan pesawat udara, dan 205 ribu orang menggunakan kapal laut,” ujar Nyono.

Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Nyono menyebut, bahwa Dishub Jatim telah menyiapkan sejumlah armada. Di antaranya, 6.637 armada bus, 90 transit atau rangkaian kereta api, 182 penerbangan pesawat, 55 kapal, dan 248 trip penyeberangan.

“Di titik-titik macet kita antisipasi, ada beberapa titik macet. Mekanisme SOP kita, kesiapan sarana dan prasarana,” ucap Nyono.

Selain itu, Dishub Jatim juga telah mendirikan posko di 14 Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan 29 terminal Tipe B mulai tanggal 1 hingga 19 April 2024.

“Kemudian melakukan rekayasa manajemen operasional lalu lintas, pengendalian kecelakaan lalu lintas serta pemeriksaan kendaran bermotor,” ujar Nyono.

Pemeriksaan kendaraan bermotor atau Ram Check sudah dimulai Dishub Jatim sejak tanggal 27 Maret 2024 di Terminal Tipe B.

Nyono menyebut, bahwa pemeriksaan dilakukan baik untuk Bus Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan angkutan pariwisata. “Kita cek semua, baik itu sopirnya maupun sarananya,” kata Nyono.

Tidak hanya itu, untuk mengantisipasi kemacetan di jalur darat, Dishub Jatim juga akan menerapkan manajemen rekayasa lalu lintas di jalan tol dan non-tol. Seperti di antaranya, contra-flow dan one-way. (KN01)

Related posts

Kontingen Garuda di Lebanon Gelar Upacara HUT TNI ke-67

kornus

Uang Tunjangan Belum Dicairkan, 200 Karyawan KBS Resah

kornus

SKG Sediakan Hampers Lebaran

kornus