KORAN NUSANTARA
Headline indeks Nasional Surabaya

Lagi, Spektronics ITS Berjaya pada Chem E-Car di Amerika Serikat

Tim Spektronics ITS berhasil meraih juara 2 di Chem E-Car.

Surabaya (mediakorannusantara.com) – Tim mobil prototipe bertenaga reaksi kimia, Spektronics, dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berjaya di ajang internasional. Setelah sebelumnya pada ajang Chem E-Car Competition di India berhasil terpilih masuk final global, Tim Spektronics ITS akhirnya kembali sukses menduduki podium juara yakni posisi ke-2 dalam ajang Chem-E-Car Global Race Competition yang diselenggarakan di Florida, Amerika Serikat yang berakhir, Minggu (5/11) waktu setempat.

Bimo Bintang Aulia, Ketua Tim Spektronics ITS yang berlaga di Negeri Paman Sam ini menyatakan bahwa pada kejuaraan tersebut para peserta diseleksi dari berbagai universitas di dunia. Terdapat 46 tim finalis yang bertanding dan ITS berhasil menjadi terbaik kedua mengalahkan berbagai kampus top dunia seperti Toronto University dan Tsinghua University. “Spektronics juga menjadi satu-satunya tim kebanggaan asal Indonesia yang berlaga di sini,” ungkap mahasiswa tahun ketiga tersebut bangga.

Kejuaraan bergengsi yang diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Engineers (AIChE) ini terdiri dari beberapa tahapan. Setiap tim harus melewati seleksi pada tahap Chem-E-Car Regional Competition di masing-masing wilayah. Lalu, dalam persiapan menuju tahap final pun, tim peserta harus menjalani sesi safety and inspection, satu hari sebelum race competition berlangsung untuk menguji kelayakan mobil dan performa yang optimal.

Mengusung inovasi terbaru, Bimo mengungkapkan bahwa Tim Spektronics ITS membawa mobil Spektronics 23 versi terbaru untuk berlaga dalam kompetisi ini. Mobil ini memanfaatkan reaksi dari tekanan udara dari dekomposisi hidrogen peroksida (H2O2) dengan katalis ferri klorida (FECl3) untuk menghasilkan sumber tenaga. “Kemudian tekanan udara ini disalurkan melalui sistem pneumatic yang menjadikannya penggerak mobil yang kuat,” terangnya.

Tak hanya memperkuat performa, mobil ini juga dilengkapi dengan teknologi terintegrasi dalam bentuk fitur solenoid valve yang dapat dikendalikan secara otomatis menggunakan arduino nano. Fitur ini memberikan kemampuan yang lebih baik dalam mengontrol tekanan udara dan memungkinkan mobil untuk bergerak dengan akurasi yang lebih tinggi. “Teknologi ini meningkatkan efisiensi hingga 50 persen dari mobil kami sebelumnya,” papar Bimo.

Melalui inovasi ini, mobil Spektronics 23 yang dikembangkan oleh tim yang juga beranggotakan Wiji Dharma Aditiya, Achmad Fadjar Maulana Firdaus, dan Dheas Pinda Prayoga ini harus menempuh jarak sejauh 25 meter. Melalui tantangan tersebut pula, keakuratan bahan kimia penggerak mobil juga dinilai dengan memberhentikan mobil sedekat mungkin dari garis finis. “Error dari tim kami sebesar 0,112 meter, hanya berbeda 0,05 meter dari Auburn University, Amerika Serikat yang keluar sebagai juara 1,” ujarnya.

Selama kompetisi, Tim Spektronics ITS mengaku tak banyak mengalami kendala berarti. Masalah logistik dalam pengiriman mobil melalui pesawat yang menyebabkan beberapa bagian mobil harus direparasi dapat diatasi dengan baik di lokasi kompetisi. “Persiapan yang cukup matang telah kami lakukan sejak Juni lalu, sehingga tak banyak kendala yang dihadapi,” akunya.

Tak lupa, Bimo menyampaikan bahwa keberhasilan Tim Spektronics ini juga melibatkan sumbangsih dari berbagai pihak, termasuk ITS yang telah memberikan dukungan baik dari segi materi maupun dukungan moral. “Kemenangan ini menjadi langkah yang baik bagi kami untuk terus mengharumkan nama kampus di berbagai kompetisi internasional berikutnya,” pungkas Bimo optimistis. (jack)

Related posts

Tutup Latsar CPNS Golongan III, Gubernur Khofifah Pesankan ASN Harus Miliki Loyalitas Tunggal Tegak Lurus kepada NKRI dan Berprinsip Melayani

kornus

Masjid AL-Ikhlas Diresmikan Kolonel Sudaryanto

kornus

Bahlil: Rp50 triliun investasi asing sudah masuk IKN