KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Komisi C Desak Pemkot Surabaya Serius Kembangkan Kawasan Wisata Ampel

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – DPRD Kota Surabaya mendesak pemkot serius melakukan pengembangan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel.Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri saat melakukan hearing dengan takmir Masjid Sunan Ampel dan juga Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Sunan Ampel dan Litbang Pendidikan Tinggi Bahasa Arab Sunan Ampel untuk berbagi rencana pengembangan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, Senin (3/12/2018).

Syaifuddin Zuhri, mengatakan ada baiknya Pemkot Surabaya juga melakukan sinergi dengan pihak pengelola Sunan Ampel.
Ia mendukung bagaimana mereka merencanakan bahwa pengunjung yang datang harus mendapatkan edit value atau tambahan pengetahuan saat datang ke Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel. ”Apalagi bisa jadi ini menjadi magnet baru untuk mendatangkan pengunjung,” kata Syaifudin Zuhri.

Dalam hearing hadir Bappeko yang ia harapkan bisa mencatat dan nanti melapirkan pada tim pengembangan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel. ”Kami lihat nanti apa bisa jadi program bersama ketika sudah ada kesamaan berpikir sehingga ada ide bersama melakukan penataan. Itu yang saya inginkan dari forum ini,” imbuhnya.

Kepala Litbang Pendidikan Tinggi Bahasa Arab Sunan Ampel Kifwi Nawawi, dalam pemaparannya menjelaskan pihaknya sudah memiliki roadmap pengembangan Kawasan Wisata religi Sunan Ampel. ”Kami ingin mengarahkan pengembangan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel berbasis digital. Misalnya, kami akan cantumkan barcode di sejumlah letak, yang fungsinya bisa discan oleh pengunjung untuk mendapatkan informasi lebih tentang Sunan Ampel,” kata Kifwi.

Menurut Kifwi, saat melakukan scan dari barcode yang disediakan, akan muncul peta. Masing-masing pengunjung akan masuk ke server pengelola dan dipandu untuk mengunjungi tempat mana saja di kawasan itu.

”Kedua kami ingin mengembangkan digital library. Kitab-kitab kuno yang ada di kami akan kami digitalisasikan. Sehingga pengunjung bisa mendapatkan akses dan menjadi kitab kuno itu sebagai referensi yang mereka butuhkan,” tambahnya.

Dalam pemaparan kepada Komisi C yang diketuai Syaifuddin Zuhri, pengembangan Kifwi ini penting agar situs yang identitas Surabaya ini terus terlestarikan dan tidak tergerus zaman. Terlebih Sunan Ampel ini secara ketokohannya sangat kuat dalam membenahi kerusakan moral masyarakat di kala itu.

Anggota Komisi C, M Machmud, mengatakan perlu upaya menata kawasan Ampel agar menjadi jujugan wisatawan tidak saja dari dalam negeri, namun juga luar negeri. Sayangnya, penataan ini tidak ada sehingga menjadikan stagnan dan wisatawan lebih memilih ke tempat lain yang lebih bagus.

“Ironisnya, kondisinya dibiarkan bertahun-tahun. UPTD selaku pemangku kawasan tersebut hanya bertindak sebagai penjaga toilet dan tidak ada inovasi baru untuk menjadikan kawasan di sana lebih menarik,” tegasnya.

Ia mencontohkan pintu gerbang yang sempit untuk menuju ke makam Sunan Ampel. Selain itu penataan sentra UKM yang satu kompleks dengan parkir bus, ternyata dalam perkembangannya banyak yang kosong. Ini karena pembangunnya tidak menjiwai dan hanya sebatas agar anggaran pembangunan terserap. Akibatnya, sentra UKM itu seperti gedung sekolah. (kn01)

 

Related posts

KETUA MA : DALAM MEMBENAHI REFORMASI HUKUM ”JANGAN HANYA BICARA,,BUKTIKAN!”

kornus

Dugaan Penyimpangan Dana Banpol, Kader PD Surabaya Pertanyakan Rekening Partai

kornus

Muhaimin Dorong perbanyak Pembangunan sarana dan Prasarana Pendidikan