Surabaya (KN) – Komisi C DPRD Surabaya mendesak pemkot untuk agar membenahi proyek saluran air untuk mengatasi banjir saat musim hujan.Anggota Komisi C DPRD Surabaya Akhmad Suyanto mengatakan, upaya pemerintah kota mengantisipasi banjir seyogianya dilakukan secara menyeluruh. Harapannya, langkah antisipasi banjir tersebut hasilnya bisa lebih maksimal.
Meski mengapresiasi langkah antisipasi banjir tersebut, pihaknya berharap upaya itu dilakukan menyeluruh. Tidak hanya di sungai besar dan pintu air saja, tapi juga di saluran air di perkampungan, dan kawasan permukiman lainnya.
Sebab, ungkapnya, masih banyak saluran air di perkampungan dalam kondisi tersumbat sehingga air tidak bisa mengalir.
“ Percuma kalau saluran besar lancar sementara saluran penghubungnya di perkampungan tersumbat tidak bisa mengalir,” kata Akhmad Suyanto.
Terkait pembenahan saluran ini, anggota Komisi C DPRD Surabaya Vinsensius Away juga meminta pemkot mengajak duduk bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait masalah jaringan utilitas. Sebab, saat ini ada beberapa proyek box culvert tidak bisa dikerjakan karena tersendat proses pemindahan jaringan utilitas seperti PLN, Telkom dan Perusahaan Gas Negara (PGN).
“Sedikitnya ada 8 proyek pembangunan box culvert dan pedestrian pengerjaannya terkendala karena masalah utilitas,” kata Away.
Proyek mangkrak itu, kata dia, mengganggu arus lalu lintas maupun dikhawatirkan menimbulkan banjir. Saat ini kalangan dewan sedang memfasilitasi pertemuan antara pemerintah kota dengan instansi jaringan utilitas.
“ini kan memasuki musim penghujan, jika tak selesai bisa banjir, macet dan sebagainya,” terangnya.
Awey mengungkapkan, dari beberapa jaringan utilitas yang tertanam, sebagian besar kendala pengerjaan proyek diakibatkan oleh jaringan PLN. Dia menyayangkan buruknya komunikasi dan koordinasi antar instansi plat merah, sehingga mengakibatkan proyek tak segera selesai bahkan ada yang mangkrak. (anto)