KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Komisi B DPRD Jatim Temukan Kelangkan Pupuk di Tulungagung

Surabaya (KN) – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur menyesalkan masih adanya kelangkaan pupuk di Jawa Timur yang sangat memprihatinkan.Temuan kelangkaan pupuk ini dari Komisi B DPRD Jatim saat melakukan sidak beberapa waktu lalu di Tulungagung, dimana persediaan pupuk untuk bulan Juli hingga Desember 2014 akan langka.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Yusuf Rohana di DPRD Jatim, Rabu (21/5/2014) mengatakan, hasil sidak di beberapa kabupaten/kota di Jatim ditemukan adanya kelangkaan pupuk di tingkat petani. Seperti di Tulungagung misalnya, sesuai kebutuhan untuk satu tahun mencapai 29 ribu ton, namun belum sampai pertengahan tahun sudah menghabiskan 23 ribu ton. Ini berarti kebutuhan pupuk untuk bulan Juni hingga Juli sudah dihabiskan pada bulan April dan Mei 2014.

‘’Kalau ini tetap dibiarkan, maka akan mengancam nasib petani. Mengingat saat ini sedang musim tanam dan kebetulan musim hujan tidak menentu. Karena itu perlu ada kebijakan untuk menyelesiakan masalah ini. Apalagi petani sangat boros dalam menggunakan pupuk sehingga jatah pupuk subsidi yang harusnya habis sampai akhir tahun ternyata dihabiskan sampai pertengahan tahun saja,’’ paparnya.

Ia menjelaskan, setelah melakukan sidak komisi B akan ke Jakarta untuk mendatangi Departemen Pertanian sekaligus Kementrian BUMN. Dalam pertemuan tersebut nantinya akan dibicarakan beberapa persoalan diantaranya soal harga pokok produksi naik, karena ada kecenderungan melebihi standarisasi. Kebetulan dalam pertemuan ini juga akan hadir para distributor pupuk seperti PT Petro Kimia, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) dan PT Pupuk Kaltim.

Lebih lanjut Yusuf Rohana yang juga politisi dari Fraksi PKS Jatim ini menyatakan masalah ini menjadi momentum yang baik bagi Pemprov Jatim dalam menyosialisasikan Perda soal Pupuk Organik. Apalagi Pemprov Jatim sudah menyerahkan sejumlah alat pembuatan pupuk organik kepada para petani, namun alat tersebut tidak digunakan secara maksimal dengan alasan untuk membuat pupuk organik setiap kilogramnua membutuhkan dana sekitar Rp 600. (rif)

Related posts

Calon Anggota KPID Periode 2021-2024 Jatim Diminta Buat Pakta Integritas

kornus

Pemprov Jatim Galakkan Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa Bersama PTN – PTS

kornus

Dorna Sarankan Perbanyak Hotel di sekitar Sirkuit Mandalika