KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

KJPL Minta BLH Jatim Usut Pipa Siluman di Kali Lamong

pipa-silumanSurabaya (KN) – Tim Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) menemukan adanya “pipa siluman” yang diduga berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya. Atas penemuan itu, KJPL meminta Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim melakukan investigasi keberadaan pipa tersebut.Ketua KJPL, Teguh Ardi Srianto, Jumat (8/11/2013) mengatakan, “Pipa Siluman” ini , secara tidak sengaja ditemukan Tim KJPL Indonesia waktu saat akan melakukan pemantauan dan pengambilan gambar kondisi mangrove dan burung di Pantai Utara Surabaya, pada periode 15-19 Oktober 2013.

Waktu Tim KJPL Indonesia melintas di sepanjang Kali Lamong, khususnya di sekitar Dukun Gendong, Romokalisari, Surabaya, Tim KJPL Indonesia dikejutkan dengan keberadaan pipa berdiameter sekitar 25 Cm yang menjorok ke dalam bibir sungai atau Kali Lamong, yang lokasinya masuk wilayah Dukun Gendong, Romokalisari, Surabaya dan berseberangan dengan wilayah Desa Prambangan, Kebomas, Kabupaten Gresik.

Dari temuan itu, Tim KJPL Indonesia berusaha menelusuri pangkal dari pipa yang terlihat dari bibir Kali Lamong, dan diduga kuat, pipa itu berasal dari Kawasan TPA Benowo, yang masuk wilayah Kota Surabaya. “Pipa Siluman” itu ditanam dengan kedalaman sekitar 50 centimeter ke dalam tanah, memanjang ke arah TPA Benowo, sekitar 1,5 km dari lokasi bibir Kali Lamong.

Temuan ini dikuatkan dengan keterangan beberapa saksi mata dan warga juga nelayan yang setiap hari mencari nafkah dengan menangkap ikan di Kali Lamong sampai ke Teluk Lamong dan melintasi lokasi “pipa siluman” yang ditemukan Tim KJPL Indonesia. Dari keterangan mereka, keberadaan pipa siluman itu ternyata sudah lama dan masyarakat di sekitar lokasi, tidak tahu harus melapor ke siapa dan ke mana, meski beberapa kali “pipa siluman” itu mengeluarkan cairan warna hitam pekat di Kali Lamong.

Akibat dari pembuangan cairan itu, ikan di Kali Lamong banyak yang mati, bahkan sampai empat hari, kondisi air di Kali Lamong warnanya hitam pekat dan mengakibatkan para nelayan di Pantai Utara Surabaya dan Kawasan Gresik, tidak bisa melaut untuk mencari ikan, karena airnya tercemar. Kejadian ini terjadi di awal-awal Oktober 2013.
Satu diantara nelayan di sekitar lokasi mengatakan, selain mencemari Kali Lamong, cairan yang keluar dari “pipa siluman” itu juga mengakibatkan bau yang tidak sedap, waktu terhirup. Pembuangan cairan itu, sering dilakukan pada malam hari dan waktu kondisi air laut sedang pasang, sehingga cairan yang keluar dari pipa itu, tidak terlihat karena kondisi gelap.

Dengan kondisi yang ada, KJPL Indonesia mendesak semua pemangku kebijakan untuk serius dan segera mengambil sikap tegas pada para pelaku pencemaran yang ada di Kali Lamong dan Kawasan Pesisir Utara Surabaya. “Kalau kondisi ini terus dibiarkan, maka kondisi lingkungan di Pesisir Utara Surabaya akan semakin rusak dan terancam,” kata Teguh Ardi Srianto.

Meyikapi temuan Tim KJPL Indonesia Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur, Kabid Konservasi dan Pemuilihan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur, Uda Hari Pantjoro mengatakan, pihaknya sangat terkejut dengan temuan itu, karena selama ini yang jadi perhatian BLH Jawa Timur lebih banyak ke pencemaran yang terjadi Kali Surabaya yang jadi sumber air baku air minum warga Jawa Timur di beberapa kabupaten-kota yang dilintasi Kali Surabaya.

Waktu menemui Tim KJPL Indonesia, untuk meminta data dan informasi tentang “pipa siluman” di Kali Lamong, Uda menyampaikan terima kasih pada KJPL Indonesia dengan laporan dan informasi tentang temuan itu.

Menurut Uda, kalau pencemaran ini terbukti dan memang merusak lingkungan juga merugikan para nelayan, bisa saja operasional TPA Benowo dihentikan, karena jelas ini sudah melanggar UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. “BLH juga bisa memberi rekomendasi pencabutan Adipura Kencana yang sudah diterima Surabaya, karena TPA-nya tidak punya sistem pengelolaan limbah yang ramah lingkungan,” paparnya. (red)

Related posts

Polri Sebut Saracen dan Muslim Cyber Army Satu Kelompok

redaksi

Pertamina Usulkan Rasionalisasi 25 Entitas Usaha

Gubernur Khofifas Lepas Atlet ‘Super’ Mario Suryo Berlaga Di Moto3 GP

kornus