Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (2/6/2022).
“Kalau nanti ada yang berkomentar itu di Eropa pernah kejadian misalkan listriknya bermasalah karena terlalu fokus kepada energi terbarukan atau renewable. Nah, kita tidak akan terjadi karena kita punya hampir seluruh jenis energi terbarukan,” kata Dadan.
Kementerian ESDM memproyeksikan potensi energi bersih yang dimiliki oleh Indonesia dapat mencapai 3.686 gigawatt dengan rincian potensi energi surya menjadi yang terbesar mencapai 3.295 gigawatt, disusul oleh hidrogen sebesar 95 gigawatt, bioenergi 57 gigawatt, bayu atau air sebesar 155 gigawatt, panas bumi sebesar 24 gigawatt, dan gelombang laut sebesar 60 gigawatt.
Pada 2060 pemerintah menargetkan kapasitas terpasang pembangkit energi terbarukan bisa mencapai 587 megawatt, dengan kontribusi terbesar berasal dari tenaga surya, air, dan biomassa, mengingat ketiga energi itu punya potensi dan sumber daya besar di dalam negeri.
“Potensinya itu kalau dihitung lima kali lebih besar daripada yang akan kita pergunakkan di 2060,” ujar Dadan.
Dadan menambahkan pemerintah tidak akan berfokus terhadap surya atau angin saja, tetapi juga mengoptimalkan sumber energi lain seperti panas bumi yang memiliki potensi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Tak hanya itu pemerintah juga sedang mengupayakan pemanfaatan energi laut mengingat Indonesia merupakan wilayah maritim.