Bali, mediakorannusantara.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) siap menyerap produk industri buatan dalam negeri pada belanja pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2024 dengan dana total senilai Rp4,7 triliun.

Kepala Biro Umum Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbudristek Triyantoro ditemui setelah pembukaan Pertemuan Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) VII di Denpasar, Selasa.5/3

Ia mengharapkan melalui kesiapan itu dapat mendorong para pelaku industri dalam negeri memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan Kemendikbudristek saat ini, seperti peralatan laboratorium (sains, medis, teknik, rekayasa) di perguruan tinggi.

Dia mengatakan peralatan laboratorium di perguruan tinggi saat ini, mayoritas kondisinya sudah usang sehingga perlu direvitalisasi.

“Pemenuhan kebutuhannya itu nggak bisa tunda, memang harus segera disiapkan. Kalau kita terus menggunakan peralatan yang lama kan nggak maju-maju,” kata dia.

Ia mengharapkan para pelaku industri dalam negeri dapat atraktif menjawab kebutuhan tersebut sehingga menekan ketergantungan pada produk impor, menyusul target pemerintah untuk kontribusi pemanfaatan produk dalam negeri yang bisa mencapai lebih dari 95 persen.

Pertemuan bisnis merupakan agenda tahunan diinisiasi Kementerian Perindustrian dalam rangka mendukung peningkatan produk dalam negeri (P3DN). Pertemuan Bisnis VII berlangsung 4-7 Maret 2024 di Sanur, Bali.

Produk dalam negeri yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut disajikan di 182 stan atau melonjak dibandingkan pelaksanaan tahun sebelumnya mencapai 109 stan.

Kementerian Perindustrian menargetkan realisasi nilai kontrak belanja produk dalam negeri pada triwulan pertama 2024 oleh pemerintah pusat dan daerah senilai Rp250 triliun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang saat membuka acara, mengaku optimistis nilai itu terealisasi karena pada 2024 potensi belanja barang dan modal dari APBN-APBD mencapai Rp1.223 triliun.

Terlebih, dalam Pertemuan Bisnis P3DN ini sudah tercapai komitmen belanja produk dalam negeri mencapai senilai Rp90 triliun sejak pukul 12.00 Wita.

Nilai komitmen tersebut untuk sementara dilakukan oleh 2.167 satuan kerja dengan jumlah komitmen yang masuk mencapai 87.538 data.

Kemendikbudristek menjadi salah satu lembaga pemerintah yang paling tinggi mendapatkan belanja produk dalam negeri dalam kegiatan tersebut, setelah Kementerian Pertahanan dengan BUMN (PT LEN dan Pindad). ( wan/an)