KORAN NUSANTARA
Headline Jatim

Kadinkes Jatim : Masyarakat jangan khawatir Isu Telur Mengandung Kimia


Surabaya,mediakorannsantara.com – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Dr Kohar Hari Santoso mengimbau masyarakat agar tak terlalu khawatir akan isu telur ayam mengandung salah satu bahan kimia terlarang dan berbahaya.
“Telur mengandung bahan kimia ini bisa jadi disebabkan oleh pembakaran sampah plastik yang kurang sempurna sehingga menyebabkan zat keluar bernama dioksin,” kata Kohar dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.21/11
Dioksin secara kimiawi bernama TCC. Zat dioksin juga bisa ada di makanan dalam jumlah rendah ataupun banyak.Kohar menyatakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan jumlah ambang batas manusia boleh mengonsumsi zat dioksin.

“Jadi tidak bisa dipukul rata, ayam ini deket sampah, ada dioksin. harus dilihat dalam kadar dioksinnya berapa. Yang harus dilihat lebih lanjut adalah ayamnya. Ternyata telur yang mengandung dioksin dari ayam lepasan. Beda masalahnya jika ayam peternakan yang memang untuk sentra produksi telur. Mereka sudah diperiksa dan aman,” ujar Kohar.

Dia mengakui, dioksin yang dikonsumsi dalam kadar cukup tinggi bisa berpengaruh pada kesehatan. Pengaruhnya mulai kelainan di kulit, bisa menyebabkan keluhan pada lapisan dalam rahim wanita, menyebabkan nyeri dan bahkan kanker.
“Tapi jangan terlalu beropini, harus dilihat kandungan berapa sesuai yang ditetapkan WHO. Karena zat dioksin tidak hanya dari plastik tapi juga dari gas pencemaran udara,” kata dia.
Untuk pengobatannya, Kohar mengatakan tergantung penyakit yang diderita setelah mengonsumsi makanan mengandung zat dioksin. Jika di kulit maka perlu pengobatan di kulit.
“Kalau kanker, tergantung jenis kankernya juga. Dioksin banyak di makanan berlemak. Karena karakter dioksin senang lemak tapi tidak senang air,” ucapnya.
Mengenai pencegahan agar tak makan makanan mengandung dioksin, Kohar menyarankan tidak mengonsumsi telur secara berlebihan.
“Karena terlalu banyak mengonsumsi telur tidak bagus. Kemudian harus memperhatikan kualitas makanan. Kadar paling tinggi zat dioksin bisa dari daging yang berlemak,” katanya. (an/wan)

Related posts

Pemprov Jatim Akan Kembangkan Angkutan Massal Berbasis Bus

kornus

Masih Nekat Beroperasi, Satpol PP Surabaya Kembali Tertibkan Kedai yang Menjual Minhol Tanpa Izin

kornus

Transaksi E-Katalog Capai Rp 1,12 Triliun, Gubernur Khofifah Dorong Perluasan Serapan UMKM Lewat E-Purchasing

kornus