KORAN NUSANTARA
Nasional Surabaya

Hebat, Siswa Asal Surabaya ini Raih Juara 2 lomba Pencak Silat Tapak Suci Virtual Nasional

 

Surabaya, mediakorannusantara.com – Sistem latihan dan belajar di rumah yang dilakukan oleh Ahmad Firdaus dan Hanik Badriyah Hidayati kedua orang tua Abyan Adnan Adaba ternyata cukup efektif menjaga kondisi atlet. Terbukti ditengah masa pandemi Covid-19 siswa SD Al Uswah Surabaya ini raih prestasi dalam Perlombaan Pencak Silat Tapak Suci Virtual Nasional dan Perwil Luar Negeri secara virtual 2020 dari 28-30 November 2020.

Ahmad Firdaus mengaku senang dengan prestasi yang dicapai Abyan, sebab Abyan tetep giat berlatih selama masa pandemi. “Tahun ini kejuaraan olahraga sangat sedikit karena pandemi Covid-19, namun alhamdulillah Abyan masih bisa meraih prestasi. ” tuturnyasaat dihubungi melalui telepon genggamnya senin 30/11 .

Abyan Adnan Adaba sendiri mewakili TS Pimda Bangkalan dan ikut dalam katagori tunggal bersenjata putra. Setelah mendapat poin 465 poin, selisih tipis dengan juara 1 dengan poin 470 dari Jakarta Selatan, Abyan pun berhasil meraih juara 2 . “Syukurlah berhasil meraih prestasi ,” kata Abyan

Sementara itu pelatih silat Tapak Suci Totok Yanuar menjelaskan, sebelum meraih juara Abyan Adnan Adaba harus mengirimkan vidio peragaan silat ke pihak panitia. Kemudian setelah penilaian saat lomba Virtual akhirnya Abyan berhasil meraih juara 2.

” Sesuai Ikrar Tapak Suci, semua Atlet Tapak Suci Setia menjalankan ibadah dengan ikhlas karena allah semata. Mengabdi kepada Allah, bangsa, dan negara, serta membela keadilan dan kebenaran. Menjauhkan diri dari segala perangai dan tingkah laku yang tercela.” pesan pelatih yang juga mengajar di TS Dinoyo Surabaya pada Abyan agar terus mempertahankan prestasinya.

Sementara Perlombaan Pencak Silat Tapak Suci Virtual Nasional dan Perwil Luar Negeri secara virtual 2020 dari 28-30 November 2020 diikuti 500 peserta yang berasal dari perwakilan Pimpinan Daerah TS se-Indonesia dan perwakilan wilayah TS di luar negeri seperti, Sudan, Mesir , Pakistan dan juga Cek.

Peserta hanya mengirimkan videonya saja ke panitia melalui email. Untuk sistemnya tidak semuanya live, hanya penjuriannya saja yang live tetapi pesertanya tidak. Mereka hanya mengirimkan videonya saja kemudian akan dilakukan penjurian mulai Sabtu hingga Senin, (28-30/11). Untuk penjuriannya akan dilakukan secara live di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (wan)

 

Related posts

Warga Harus Waspada Dengan Wacana Pelepasan Surat Ijo

kornus

Kemenhub jalin kerja sama tingkatkan layanan dan keselamatan pelayaran

Mahkamah Agung Tak Mau Jadi Kambing Hitam, Masyarakat Diminta Kritisi UU Pemilu

redaksi