Surabaya (KN) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf, meminta Organisasi Masyarakat (Ormas) untuk mengedepankan semangat gotong royong dan kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat. Semangat gotong royong ini sangat penting terlebih lagi saat ini, masa dimana nilai-nilai itu mulai luntur. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Musyawarah Daerah VIII Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Provinsi Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (28/1/2017) sore.“Bung Karno pernah bilang, Pancasila kalau diperas jadi satu namanya gotong royong. Gotong royong ini asasnya kekeluargaan. Mari kita lihat sejauh mana kita bisa mengembangkan nilai-nilai kekeluargaan,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim Saifullah Yusuf.
Gus Ipul mengatakan, semangat gotong royong di saat kesenjangan yang sangat melebar seperti sekarang ini sangat dibutuhkan. Kesenjangan ini, menurutnya, karena sistem ekonomi yang mengarah liberalisasi. Semangat gotong royong dalam ekonomi harus ditumbuhkan untuk meningkatkan ekonomi keeakyatan terutama dalam hal UMKM. “Masalah kesenjangan membutuhkan kerja keras semua pihak tak hanya pemerintah tapi juga masyarakat,” katanya.
Di Jatim sendiri, lanjutnya, ada enam juta lebih UMKM yang memerlukan pendampingan dan pembiayaan murah. Sehingga, ormas seperti MKGR, bisa berperan menjadi penasehat UMKM, dan menjadikannya menjadi pemenang di tengah persaingan global.
Kedua, masalah yang harus diperhatikan saat ini adalah soal daya saing, yakni masalah kualitas SDM. Kualitas SDM dipengaruhi derajat kesehatan, pendidikan dan pendapatan. “Kita harus mendorong lahirnya SDM yang punya kualitas. Semoga ormas-ormas seperti MKGR dapat mendukung hal ini,” katanya.
Ketiga, lanjut Gus Ipul, adalah soal pembangunan infrastruktur. Ormas bisa memberi masukan pada pemerintah infrastruktur apa yang dibutuhkan untuk membantu mempercepat pembangunan.
Selain ketiga hal tersebut, Gus Ipul juga minta Ormas untuk memperhatikan bidang sosial, ekonomi dan politik. Di bidang sosial, menurutnya, asasnya adalah kekeluargaan. “Bagaimana rasa kekeluargaan akhir-akhir ini agak sedikit pudar termasuk rasa pengertian. Jadi bila timbul masalah langsung lapor polisi. Jadi ini fenomena yang perlu dicermati bersama,” katanya.
Sedangkan di bidang ekonomi, asasnya adalah kerjasama, kooperasi. Untuk itulah dikembangkan koperasi dimana ada kerjasama yang besar dan kecil. Ketiga, di bidang politik, asasnya adalah musyawarah. “Jadi gotong royong itu mufakat, asasnya kekeluargaan dan ekonomi itu koperasi,” katanya.
Gus Ipul berharap Ormas-ormas seperti MKGR bisa melakukan sesuatu di tengah-tengah masyarakat sehingga gotong royong bisa terus terpelihara. “Semoga MKGR bisa ikut dalam pembangunan Jatim dengan terus memberikan masukan, Pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Ormas MKGR Provinsi Jatim, Gatot Sudjito mengatakan, acara Musda yang sekaligus peringatan ulang tahun Ormas MKGR ke-55 tahun ini, semangat kebangsaan harus terus ditingkatkan dengan pengamalan Pancasila. Musda MKGR Jatim kali ini menusung tema “Meneguhkan Semangat Kekeluargaan Gotong Royong Guna Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur yang Mandiri, Aman, Damai dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI”.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Ormas MKGR, Roemkono mengatakan bahwa anggota Ormas MKGR harus mengedepankan nilai-nilai luhur. Seperti, rasa cinta, jujur (benar dalam kata, perbuatan dan ikhlas), berani (membela dan melindungi rakyat), musyawarah (mengedepankan musyawarah kekeluargaan dan gotong royong untuk kepentingan bersama), serta karya nyata (dengan karya nyata membangun negara dan bangsa). (wan)