KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gus Ipul : Keluarga Islami Harus Jaga Keseimbangan Dunia – Akherat

Wakil -Gubernur- Jawa Timur- Drs. H Syaifullah Yusuf- Membuka- Munas IV- Muslimat- Hidayatullah Malang (KN) – Keluarga Islami harus memikirkan keseimbangan dunia dan akherat. Maka, keluarga yang Qur’ani harus sanggup menghadirkan rejeki yang barokah, meski sedikit tapi cukup, daripada banyak tapi membawa musibah. Salah satu caranya membuat usaha bersama, khususnya di Jatim, hal itu dalam rangka pemberdayaan ekonomi perempuan untuk membantu ekonomi keluarga.“Untuk mewujudkan semua itu dimulai dari sebuah keluarga. Saya ingin pemberdayaan ekonomi keluarga. Umat Islam harus memperkuat diri di bidang ekonomi, harus mengurus dunia dengan sungguh-sungguh dengan memberdayakan ekonomi keluarga agar kebutuhan duniawi tercukupi, tapi juga untuk tabungan akherat”

Hal itu diutarakan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul ketika membuka Munas IV Muslimat Hidayatullah (MUSHIDA) di aula utama lantai 4 Kampus Hidayatullah Ar-Rohmah Putri, Dau, Kab. Malang, Kamis (7/1./2015).

Menurutnya, masyarakat Indonesia lebih dari 90 % beragama Islam. Dalam membangun keluarga Islami, pertama yang harus diperhatikan adalah kesabaran, dan harus didukung dengan kesanggupan orang tua untuk melahirkan generasi yang berakal.

“Kita harus membangun keluarga yang berakal menurut Allah, artinya orang yang ingat Allah dulu, baru menggunakan akal/ pikiran. Orang kalau sudah ingat Allah, dimanapun akan aman. Oleh karena itu, dalam membangun keluarga yang Qur’ani kita harus memupuk rasa cinta ilmu, menjadi orang yang berakal menurut Allah. Maka, dari pesantren inilah, diharapkan akan lahir generasi yang berakal/ ulil albab menurut Allah SWT. Karena pada dasarnya pesantren adalah tindak lanjut dari pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya,” katanya.

Terbentuknya karakter awal seorang manusia dimulai dari keluarga yang baik. “Maka, dengan nilai-nilai Qur’ani, sebuah keluarga diharapkan mampu melahirkan anak-anak yang hebat. Keluarga merupakan benteng terakhir dari pengaruh era negara tanpa batas dewasa ini dengan berpedoman pada al-Qur’an,” tambahnya.

Gus ipul juga menghimbau Mushida untuk menjawab beberapa isu-isu penting di masyarakat, antara lai maraknya peredaran narkoba yang luar biasa. Di Indonesia tercatat resmi 6 juta jiwa pengguna narkoba. Khusus di Ajtim hampir 800 ribu jiwa, baik anak muda, pelajar, TNI, santri, tokoh agama.

“Pengguna narkoba marak dimana-mana, maka Mushida sebisa mungkin ambil bagian dalam penanggulangannya. Sebenarnya ini tugas negara, tapi dirasakan masih tidak cukup, semua elemen masyarakat harus ikut ambil bagian, kalau tidak ingin pengguna makin meluas. Biasanya pengguna narkoba biasanya hidupnya tidak produktif, dan tidak bisa diberi amanah.

Selain itu, maraknya kekerasan seksual terhadap anak juga perlu diperhatikan, serta maraknya penggunaan internet untuk keperluan hal-hal yang bersifat pornografi dan porno-aksi, padahal kemajuan teknologi seharusnya untuk kemasalahan umat. (yo)

Related posts

Bangkitkan Perekonomian Warga, Walikota Risma Resmikan Sentra Wisata Kuliner di Eks Lokalisasi Dolly

kornus

Gubernu Soekarwo Ajak ASN Sukseskan Program Pemprov Jatim 2018

kornus

Cegah Kluster Pilkada, Khofifah Minta Pihak Terkait Perhatikan Teknis Kampanye dan Patuhi Protokol Kesehatan

kornus