Surabaya (KN) – Bangsa Indonesia membutuhkan working ideology. Bukan sekedar slogan nasionalistis. Demikian kutipan pemikiran Gubernur Jatim Soekarwo atas wajah nasionalisme bangsa Indonesia yang meresahkan sebagian besar masyarakat belakangan ini. Tak hanya di kalangan elit negara, tuna nasionalisme terutama dikhawatirkan melanda kaum muda Indonesia.
“Aku Cinta Indonesia, itu nasionalisme konkrit. Misalnya, mengonsumsi produk lokal Indonesia, itu working ideology,” terang Gubernur Soekarwo akrab dipanggil Pak De ini.
Atas keresahan pada nasionalisme itu, Soekarwo menilai gelaran acara dengan tajuk Kampoeng Pahlawan untuk memeringati Hari Pahlawan 10 November yang dihelat Himpunan Praktisi Radio dan Media Online (HIPRO) dan Jatim Expo International merupakan ide yang bagus.
“Saya belum tahu persis (kegiatan) seperti apa, tapi idenya bagus. Kampoeng Pahlawan dapat membangkitkan semangat nasionalisme. Apalagi gagasan itu tumbuh dari para awak media (jurnalis),” ujarnya.
Namun, Soekarwo berpesan agar serangkaian kegiatan yang digelar mulai 10 – 20 Nopember 2011 nanti tak banyak diwarnai dengan kegiatan tambahan. “Menurut saya jangan terlalu banyak aksesorinya. Prinsipnya harus cari substansi yang kena,” katanya.
Ketua HIPRO Rio Setiawan mengatakan, Kampoeng Pahlawan akan diselenggarakan pada 10-20 November 2011 di Lapangan Parkir Selatan Jatim JX International, Jl Ahmad Yani 99 Surabaya. Sekitar 200 stan disiapkan panitia untuk diisi dengan pameran, bazar, dan wisata kuliner.
Sejumlah kegiatan yang disiapkan di Kampoeng Pahlawan antara lain festival band yang membawakan lagu-lagu bernafaskan nasionalisme. Lomba musik patrol, gelaran drama perjuangan 10 November, lomba yel-yel kemerdekaan oleh ibu-ibu PKK. Sejumlah kegiatan yang disiapkan, antara lain, festival band yang membawakan lagu-lagu bernapaskan nasionalisme, lomba musik patrol, dan lomba yel-yel kemerdekaan oleh ibu-ibu PKK.
Festival band akan diikuti oleh siswa SMP/SMA/SMK agar nasionalisme semakin menggelora di benak mereka, imbuh Rio yang langsung berperan sebagai Ketua Panitia helatan memperingati Hari Pahlawan 10 November 2011 ini.
“Selain itu juga diselenggarakan jalan sehat dan sepeda santai perjuangan, nonton bareng fim tema nasionalisme, dan lomba Tancap Bendera Merah Putih yang baru pertama kali digelar di Indonesia,” ujar Rio.
Rio menambahkan, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Kampoeng Pahlawan diharapkan dapat menggelorakan nasionalisme bangsa Indonesia di tengah terjangan liberalisme ekonomi-bisnis, hedonisme kehidupan sosial, dan dekadensi kepribadian bangsa.
“Panitia juga telah mendapat restu dari kalangan veteran perjuangan yang tergabung di Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Surabaya, sehingga Kampoeng Pahlawan diharapkan benar-benar bisa menjadi ajang membangkitkan nasionalisme kita semua,” jelasnya.
Sejumlah komunitas telah menyatakan komitmennya untuk mendukung dan berpartisipasi di Kampoeng Pahlawan. Komunitas yang sudah menyatakan komitmennya untuk mendukung, antara lain, Himpunan Praktisi Radio dan Media Online (HIPRO), Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI), Majelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Jatim, dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).
Guna memaksimalkan suksesnya acara, sambung Rio, panitia akan bertemu dengan Gubernur Jatim, Ketua DPRD Jatim, Pangdam V Brawijaya, Pangarmatim, dan Kapolda Jatim.
“Kampoeng Pahlawan akan menjadi perhelatan seluruh elemen bangsa dengan harapan sebagai bangsa kita akan kembali bersatu menuju kemajuan, kemandirian, dan kemerdekaan hakiki bangsa Indonesia,” tegas Rio.
Legenda Radio Turut Mendukung
Komitmen menyukseskan Kampoeng Pahlawan ini juga mendapat dukungan penuh dari pembina HIPRO, Achmad Affandi yang tercatat menjadi legenda radio nasional. Pria yang terkenal dengan nama Kaisar Victorio tersebut telah menyiapkan sejumlah konsep agar kegiatan-kegiatan di Kampoeng Pahlawan memiliki ruh perjuangan.
“Semangat merah-putih harus bisa ditanamkan di kalangan anak muda dalam konteks kekinian sehingga Indonesia semakin jaya. Bila tidak dilakukan, nasionalisme itu terancam hanya menjadi kebanggaan kaum tua yang memang sempat mengalami masa-masa perjuangan mengusir penjajah dari Indonesia,” papar Victorio.
Pria yang terkenal dengan kreatifitasnya dalam mengemas berbagai acara, lomba, dan kegiatan yang selalu menyedot perhatian masyarakat ini siap menjadikan Kampoeng Pahlawan sebagai momentum legendaris dalam menanamkan jiwa kepahlawanan di setiap benak bangsa Indonesia. “Khusus Lomba Tancap Merah-Putih, ini adalah lomba menancapkan bendera merah-putih yang baru pertama kali diadakan di seluruh Indonesia,” ujar Victorio.
Sementara itu, Direktur JX International Hendy Mustofa menyatakan agenda Kampoeng Pahlawan menjadi momentum kebersamaan seluruh elemen bangsa Indonesia, maka JX International siap memberi dukungan sepenuhnya demi kesuksesan kegiatan tersebut.
“Sejumlah sumber daya yang kami miliki, akan kami maksimalkan untuk menyukseskan kegiatan mengobarkan nasionalisme ini,” jelas Hendy.
2000 Veteran Siap Angkat Senjata
Sementara itu, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Surabaya Hartoyik siap mengerahkan 2000 orang anggota LVRI Kota Surabaya untuk menyemarakkan festival Kampoeng Pahlawan yang digelar oleh Himpunan Praktisi Radio dan Media Online (HIPRO) Jatim yang bekerjasama dengan Jatim Expo International ini.
“Kami juga siap hadir dan mengenakan baju masa perjuangan dulu. Termasuk senjata semasa perang kemerdekaan sehingga generasi muda bisa mengetahui secara langsung atmosfer masa perjuangan tempoe dulu,” jelas Hartoyik.
Menurut dia, kalangan veteran perang perjuangan merasa sangat gembira saat mengetahui kalangan muda dan wartawan akan menggelar Kampoeng Pahlawan untuk memperingati Hari Pahlawan 10 Nopember.
Pemimpin Indonesia Harus Beri Teladan Putra Pahlawan Nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo juga menegaskan, bahwa sudah waktunya para pemimpin bangsa Indonesia memberikan contoh keteladanan dan pengamalan nilai kejuangan dan kepahlawanan.
Menurut dia, tanpa keteladanan, masyarakat tidak akan percaya apapun yang disampaikan oleh para elit politik kepada mereka. Pernyataan ini dipaparkan sebagai apresiasi Bambang atas rencana diselenggarakannya Kampoeng Pahlawan di Surabaya pada 10-20 November 2011 mendatang, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
“Sudah saatnya para pemimpin dari berbagai bidang kegiatan politik, ekonomi, dan militer memberikan contoh keteladanan dan pengamalan nilai-nilai kejuangan,” tegasnya. (red)