KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Gubernur : Jatim Pantas Menjadi Tujuan Utama Investasi

Surabaya (KN) – Pelabuhan menjadi pintu masuk strategis bagi perdagangan di Jatim. Saat ini Jatim sedang melakukan perbaikan infrastruktur pelebaran pelabuhan di Tanjung Wangi di Kabupaten Banyuwangi kerjasama dengan Pelindo terutama penyediaan bahan energinya. Tidak hanya itu saja, saat ini ada investor yang melirik Jatim membutuhkan lahan 2.500 hektar untuk membangun pelabuha di Kabupaten Gresik.
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan usai Pelantikan dan Pengukuhan Ketua APBMI dan INSA Jatim Periode 2013-2017 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (7/3/2013).

“Pelabuhan menjadi pintu masuk strategis perdagangan di Jatim. Saat ini Jatim melakukan pelebaran pelabuhan di Tanjung Wangi Kabupaten Banyuwangi dan sudah ada investor yang membutuhkan lahan 2.500 hektar untuk membangun pelabuhan di Kabupaten Gresik,” Kata Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini.

Dia menjelaskan, tahun 2014 Pemprov segera menyiapkan Sister Province Asia plus Cina entah dengan Johor baru, Penang atau Ghocimin. Dengan infrastruktur pelabuhan yang bergerak naik menjadikan semua stakeholder untuk bisa bertarung di kancah perdagangan Asean dengan memikirkan biaya se-efisien mungkin untuk mendapat hasil maksimal.

Menurutnya, Perkembangan perdagangan atau ekspor Jatim dengan antar pulau di Indonesia naik menjadi Rp 4,91 trilyun, sedang nilai impor hanya tercatat sebesar Rp 0,97 trilliun. Sedang perkembangan kinerja perbankan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi Jatim cukup baik yakni dengan tumbuh sebesar 20,79 persen dengan asset terbesar dipegang oleh Bank Umum yakni sebesar 98 persen dan BPR kurang dari 3 persen.

Dia mengatakan, Jatim pantas menjadi tujuan utama investasi, karena suasana dan kondisinya aman dan nyaman. Yang lebih penting lagi, pertumbuhan ekonomi Jatim sangat tinggi. Pada triwulan III Tahun 2012 sudah mencapai 7,24 persen, angka ini jauh di atas nasional. “Itu sangat menjanjikan bagi para investor. Apalagi ICOR Jatim saat ini 3,09, sama dengan Jepang, Taiwan, dan Korsel,” tegasnya.

Menurut Pakde Karwo, dengan ICOR 3,09 untuk mendapatkan uang kembali Rp 1 juta dalam satu tahun hanya membutuhkan modal Rp 3 juta. Ini berarti, modal dapat kembali dalam waktu tiga tahun saja. “Jadi tidak perlu menunggu waktu lama. Makanya, silakan berinvestasi di Jawa Timur. Kita juga akan memberikan jaminan pemerintah (government guarantee) untuk investasi di Jatim,” ujar Pakde Karwo.

Lanjutnya, dalam waktu dekat Menteri Perhubungan akan meresmikan sistem transportasi Brondong-Bawean, Bawean-Surabaya dan seterusnya. Ini untuk menunjang lalu lintas perdagangan senilai Rp. 996 Triliun,

Kepada pengurus yang baru dilantik, Pakde Karwo meminta agar mengutamakan kepemimpinan yang inovatif untuk bisa memenangkan persaingan tersebut. “Pemimpin (ketua) APBMI maupun INSA sebagai lembaga yang bekerja di pelabuhan bisa bersaing di kancah ASEAN. Dalam manajemen, 50% nya ditentukan oleh pemimpinnya dan Infrastruktur yang ada harus ditunjang dengan pengelolaan organisasi yang baik,” kata Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini.

Menurutnya, pemerintah hanya memberikan menstimulasi terhadap proses terhadap lembaga. Pemimpin harus bisa mengelola pelabuhan dan stakeholdernya. Dia menontohkan, efisiensi dengan biaya serendah-rendahnya untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal akan membawa dampak bagus bagi sebuah organisasi.

Seperti halnya yang telah dilakukan di Jatim yang biaya belanjanya hanya sebesar 1,2% dari total PDRB. PDRB Jatim 1.001 triliun pada tahun 2012 dengan pertumbuhan ekonomi 7,27% dan pada tahun 2013 target pertumbuhan ekonominya 7,5%.

“ Dengan investasi Rp.232 T akan mendapatkan Rp. 245 Triliun sehingga pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 bisa mencapai 7,6%-7,7%. untuk menaikan nilai pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan pola kepemimpinan yang tangguh, ini adalah sebuah contoh kepada pengurus baru dilantik dengan biaya efisien untuk mendapatkan hasil maksimal” katanya,

Dalam kesempatan tersebut, hadir Ketua Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto, Wakil Kadin Jatim Dedy Suharyadi dan Penasehat APBMI Imam Sunardi. (yo)

 

Foto : Gubernur jatim Soekarwo dalam acara pelantikan pengurus APBMIdan INSA di Gedung negara Grahadi

Related posts

Dinkop Bojonegoro Gelar Pelatihan Pembuatan Jamu di Imbangan

Satlantas Polrestabes Kembali Galakan Program Tatib Lalu Lintas

kornus

Pelni Sambung Kerja Sama dengan ITS Kembangkan Teknologi Keamanan Kapal

kornus