Pasuruan (KN) – Penyelamatan sumber air yang telah dilakukan oleh Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan (Kapal) Jatim ini merupakan sejarah baru. Oleh karena itu, Pemprov Jawa Timur dengan sepenuh hati akan mensupportnya. Pemerintah tidak akan mampu menggerakkan ini. Kalau tidak masyarakat sendiri.
Hal itu ditegaskan Gubernur Jatim Soekarwo saat Pencanangan Kampung Pancar Mata Air dan Pengukuhan penjaga Sumber Air Kapal Jatim di Desa Cowek, Kecamatan Porwodadi, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (7/7).
Menurutnya, gerakan penyelamatan mata air yang telah dilakukan oleh para pengabdi lingkungan inilah, yang seharusnya dikampanyekan kepada masyarakat lainnya. “Ini harus ditularkan terhadap masyarakat yang lain, membuat kelompok-kelompok pemelihara sumber air,” tutur Soekarwo.
Gubernur memberikan apresiasi terhadap para relawan dalam penjaga sumber mata air, karena mereka melakukan tugasnya dengan kesungguhan hati. “Saya bangga dan salut kepada para relawan ini, karena mereka melakukannya dengan rela dan dari hati sehingga tidak mengharapkan pamrih apapun selain keinginan melestarikan sumber mata air untuk generasi mendatang kita kelak,” tandasnya..
Ia berharap agar warga di daerah lain bisa melestarikan lingkungannya masing-masing agar sumber mata air yang ada bisa tetap mengalir dan dimanfaatkan. Karena apabila masyarakat bisa mendapatkan air bersih maka kesehatan warga tentu bisa meningkat.
“Bila kesehatan warga dapat meningkat otomatis dapat mengangkat angka kemiskinan yang tentu saja bisa mensejahterakan perekonomian masyarakat. Jika masyarakat sehat maka kasus kekurangan gizi, yang banyak melatar belakangi kemiskinan dapat terkurangi,” ujar Gubernur.
Permintaan masyarakat Desa Cowek agar desanya untuk dijadikan kawasan hutan lindung, Pakde Karwo dengan tegas sangat setuju. Dan, Pemprov Jatim siap membantu sepenuhnya. Karena sumber air adalah sumber kehidupan yang luar biasa bagi makluk semesta alam ini. “Ke depan sumber air di Jatim jangan sampai hilang,” harapnya.
Pengukuhan para penjaga sumber mata air tersebut dilakukan oleh Gubernur Jatim Soekarwo sekaligus pencanangan kampung pancar mata air di Desa Cowek.
Dipilihnya Desa Cowek sebagai kampung pancar mata air karena di desa tersebut terdapat 39 sumber mata air yang berasal dari 4 pegunungan Arjuno, Semeru, Baung, dan Mliwis serta satu-satunya di Indonesia.
Dalam acara itu, Gubernur Soekarwo juga memberikan Kapal Award, yaitu penghargaan kepada para insan yang peduli lingkungan diantaranya, pelajar SMAN 10 Malang yakni penemu urine menjadi BBM alternatif yang meraih medali Emas di Amerika Serikat, pelajar penemu sepeda bertenaga angin yang meraih medali emas di Turki, penemu alat pembuat tahu tanpa limbah dan beberapa tokoh pengabdi lingkungan yang memberdayakan kotoran sapi menjadi biogas dalam skala besar.
Selain itu Gubernur juga meresmikan Kampung Pancar Mata Air, Sentra Bibit Tanaman Hijau dan Kehutanan Kapal Jatim serta peternakan sistem terpadu. Acara kemudian ditutup dengan perjalanan kaki Gubernur ke lereng gunung untuk melakukan penanaman pohon dan penanda tanganan prasasti “Cowek” sebagai Desa Pancar Mata Air. (yok)
Foto : Gubernur Jatim Soekarwo saat memperhatikan sumber mata air