Surabaya (KN) – Hingga tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Tuban mampu mencapai 5,24 persen. Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo mendorong agar bisa meningkat menjadi 6 persen pada periode kedua kepemimpinan Bupati dan Wabup Tuban, Fathul Huda-Noor Nahar Hussein. “Ekonomi Tuban harus bisa tumbuh 6 persen. Ini harus didorong Pak Bupati di periode kedua. Kuncinya adalah pemerintah membantu memberikan landing kredit dengan bunga murah untuk akses UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah, red),” kata Soekarwodi usai melantik Bupati dan Wakul Bupati Tuban Gedung Negara Grahadi., Senin (20/6/2016).
Ia menegaskan, sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengurus yang kalah dalam pertarungan perdagangan. “Pengusaha UMKM ini yang seringkali kalah dalam pertarungan perdagangan. Jadi tugas pemerintah melalui APBD bisa membantu yang kecil dengan memberikan landing dengan suka bunga murah,” ungkapnya.
Pemberian landing kredit tersebut, kata Pakde Karwo, bisa dialokasikan melalui pinjaman dana dari APBD pada BPR (Bank Perkreditan Rakyat) dengan bunga rendah. Hal itu seperti yang telah dilakukan Pemprov Jatim yang mengalokasikan dana loan aggreement dari APBD untuk pinjaman UMKM melaui Bank UMKM Jatim.
Selain itu, perbaikan infrastruktur sampai pedesaan juga menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga bisa membantu ongkos angkut untuk stabilisasi kebutuhan bahan pangan. “Ongkos angkut karena infrastruktur yang kurang bagus bisa menaikkan harga barang. Kenaikan itu yang selalu dibebankan pada konsumen,” jelasnya.
Faktor lain yang juga ditekankanya yakni perbaikan pelayanan publik. “Kalau SDM bagus, infrastruktur bagus, maka yang terakhir pelayanan publik juga harus bagus. Jika itu bisa dilakukan maka Tuban akan bisa memiliki daya saing,” tuturnya.
Dengan begitu, lanjut dia, maka Tuban bisa melakukan kuantum atau lompatan. “Jika ada kuantum atau lompatan di periode kedua ini maka siapapun akan kaget pada Tuban 5 tahun ke depan. Ini menjadi kebijakan strategis ditunjang kepemimpinan yang sangat baik,” tukasnya. (red)