KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gubernur Jamin Kehidupan Beragama di Jatim Sesuai Konstitusi

Gubernur-Soekarwo-saat -perayaan -Natal -Tahun Baru -bersama- TNI- Polri,-ASNSurabaya (KN) – Keberagaman suku dan agama sesuai konsep Bhinneka Tunggal Ika sejak zaman Mojopahit menggambarkan keberagaman humanisme. Hal itu menjadikan kehidupan masyarakat Indonesia mengedepankan toleransi. Untuk itu, Gubernur Soekarwo memberikan jaminan kehidupan beragama yang aman dan damai di Jatim sesuai dengan amanat konstitusi.“Pemerintah wajib hadir untuk menjamin kehidupan beragama sesuai konstitusi. Pemerintahlah yang memberikan kepastian masyarakat hidup berdampingan secara damai,” kata Pakde Karwo, sapaan Gubernur Jatim Soekarwo saat perayaan Natal dan Tahun Baru bersama TNI, Polri, ASN, dan masyarakat di Graha Samudera AAL Surabaya, Selasa (31/1/2017) malam.

Dalam acara yang diinisiasi Kogartap III Surabaya tersebut, Pakde juga meminta agar pemerintah bisa lebih dekat dengan tokoh agama. “Rasa aman dan nyaman di masyarakat itu kuncinya ada di pemimpin yang mau dekat dengan tokoh agama. Jika tidak maka konflik bisa berawal dari situ,” ungkap Pakde Karwo.

Ia menjelaskan, dalam meredam dan menghindari munculnya konflik maka pemerintah juga wajib membuka ruang dialog publik. “Tidak ada masalah yang tidak bisa dipecahkan. Konsep dasarnya adalah dialog secara terbuka guna menciptakan kerukunan dan kekeluargaan,” jelasnya.

Gubernur Soekarwo juga meminta masyarakat Jatim mulai menyisihkan waktu untuk mengikuti rapat RT atau RW hingga kegiatan sosial seperti kerja bakti. “Yang baik terus dipelihara seperti budaya masyarakat Jatim yang memiliki pemikiran terbuka sehingga selalu guyub dan rukun,” tuturnya.

Orang nomor satu diPemprov Jatim ini pun mengaku sempat khawatir adanya isu perpecahan dan konflik di Surabaya yang terjadi akhir pekan lalu. Hal itu terkait dengan munculnya kecaman dan larangan dari suatu kelompok pada kelompok lain yang akan menjalankan ibadah pada dini hari hingga pagi.

“Saya khawatir adanya budaya tanding yang muncul. Namun semua bisa diselesaikan dengan dialog. Yang bisa menyelesaikan masalah rumah tangga itu anggota keluarga sendiri,” kata Pakde menganalogikan upaya penyelesaian konflik di Jatim. (wan)

Related posts

Basarnas siaga SAR khusus di Labuan Bajo jelang libur akhir tahun

Tak Ada Kader yang Dipecat, Bangun Surabaya dengan Gotong-royong

kornus

Gus Fawait Apresiasi Polri Gandeng Pesantren dalam Penyaluran Hewan Qurban

kornus