Surabaya (KN) – Tak sepantasnya Kepala Sekolah mengganjal prestasi siswanya, mestinya pihak sekolah harunya memberi dorongan dan semangan bagi siswa siswinya untuk maraih prestasi karena prestasi itu juga demi mambawa nama sekolah.Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengganjalan prestasi siswa sekolah ini terjadi di SMPN 17 Surabaya, tentunya hal ini sangat merugikan siswa siwi dan sekolah negeri itu sendiri. Kejadian yang tidak sepantasnya dilakukan pihak sekolah ini terjadi pada Selasa (6/10/205) kemarin. Pada hari itu, setelah mengikuti pelajaran ulangan tengah semester, pada sekitar pukul 10.00 Wib siswa siswi SMPN 17 bersiap berangkat ke DBL arena untuk mengikuti pertandingan basket antar siswa SMP yang ketiga kalinya. Pertandingan itu juga merupakan babak penentuan untuk lolos ke babak semi final setelah sebelumnya dua kali pertandingan peserta dari SMPN 17 Surabaya itu berhasil memenangkan pertandingan yakni pada Senin (5/10/2015).
Saat siap berangkat bertanding, mendadak para siswa dikagetkan dengan sikap Kepala Sekolah SMPN 17 Rony yang tidak mengizinkan anak didiknya itu berangkat mengikuti pertandingan Basket yang ketiga kalinya di DBL tanpa alasan yang jelas. karuan saja para siwa yang sudah mempersiapkan kompetisi Basket antar SMP berbulan-bulan melakukan latihan itu shock, mereka bingung dan cemat apa maksud kepala sekolah itu. Padahal tidak sedikit biaya yang sudah dikeluarkan dari kocek para wali murid mulai dari biaya latihan, biaya pendaftaran, sepatu dan kostum untuk mengikuti pertandingan tersebut. padahal keikutsertaan siswa SMPN 17 dalam pertandingan Basket tersebut juga demi membawa nama baik sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Iksan mengaku kaget dan heran ketika dikonfirmasi fartawan terkait sikap Kepala S4kolah SMPN 17 itu. ” Lho kenapa kok Kepala Sekolah melarang siswanya untuk mengikuti pertandingan Basket antar SMP, apalagi pertandinganyang ketiga kalinya. Mestinya kalau memang tidak mengizinkan itu ya dari awal sehingga tidak membuat kecewa siswa. Coba nanti akan saya tanyakan ke pak Rony (kasek SMPN 17),” kata Iksan di DPRD Surabaya (Rabu (8/10/2015) siang.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Massduki Toha berang mendengar ada kepala Sekolah yang tidak mengizinkan siswanya untuk mengikuti pertandingan Basket antar siswa sekolah itu. Masduki minta kepala Dinas Pendisikan Surabaya Iksan tegas dan mengevaluasi kasek SMPN 17 tersebut. ” Dengan tidak mengizinkan siswanya mengikuti pertandingan Basket antar siswa sekolah itu sama dengan membunuh prestasi siswanya, apalagi tanpa alasan yang jelas” sesalnya.
Politisi PKB ini juga menilai kasek SMPN 17 tersebut sengaja menghambat prestasi siswanya sendiri, apalagi pertandingan itu merupaka pertandingan yang ketiga kalinya. “Saya minta pak Iksan segera ambil sikap yang tegas, karena kepala sekolah seperti itu justru akan membuat mutu pendidikan mengalami kemunduran. Segera evaluasi dan jika perlu dipecat dicarikan pengganti Kepala Sekolah yang lebih baik,” Tegas Masduki Toha.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan kasek SMPN 17 Surabaya belum berhasil dikonfirmasi. (anto)