KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Enggan Pilih Khofifah, PDIP Pilih Usung Gus Ipul Sebagai Cagub 2013

Surabaya (KN) – Jajaran Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Jatim yang merupakan salah satu underbow PDIP menggadang-gadang Saifullah Yusuf untuk maju Pilgub lewat PDIP.Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia, Prof Hamka Haq mengatakan, PDIP mencari sosok pemimpin untuk pilgub Jatim yang tidak mempunyai riwayat cacat dengan massa parpol wong cilik ini.  Sebab, selama ini, ada sejumlah tokoh hanya mendekati PDIP karena ada kepentingan. Namun, setelah itu mereka menjauh, setelah kepentingannya selesai. “Dekat dengan PDIP, ketika ada kepentingan saja. Namun, setelah ada kepentingannya, mereka meninggalkan begitu saja,” terang Hamka Haq.

Lebih lanjut  Hamkah Haq menyatakan, sikap tokoh politik seperti itu, DPP PDIP sudah mempunyai rekam jejak. “Sudah ada rekam jejaknya. Dan tokoh politik seperti itu. tidak akan mendapat rekomendasi DPP PDIP,” tegasnya serius.

Untuk itu, kata dia,  Barmusi terus merapatkan barisan, mengusung Gus Ipul sebagai Jatim 1 karena mantan Sekjen DPP PKB itu memiliki hubungan baik dengan Baitul Muslimin Indonesia. “Sebagai Wagub, Gus Ipul juga sering berkomunikasi dengan kader PDIP dan Bamusi (Baitul Muslim Indonesia). Maka, tidak salah jika kemudian Bamusi mencalonkan Gus Ipul di Pilgub nanti,” kata Ketua DPD Bamusi Jatim, Buchori.

Dibanding Khofifah Indar Parawansa dan Soekarwo  menurutnya, Gus Ipul lebih layak. Dimata Barmusi, Gus Ipul tidak memiliki cacat. Sebaliknya, Khofifah punya cacat yang tidak bisa diterima kader.

“Ketika Pilgub Jatim 2008, Bamusi habis-habisan mendukung Khofifah. Giliran Pilpres 2009, Khofifah tidak mendukung Megawati Soekarnoputri yang diusung PDIP. Saya tidak tahu, Bu Mega masih mangkel atau tidak. Yang pasti, kadernya belum bisa menerima Khofifah,” ujarnya.

Bagaimana dengan PDIP? Buchori menyebut sampai sekarang belum menentukan calon. PDIP akan mengutamakan kadernya untuk diusung sebagai cagub. Tetapi, jika ada potensi luar masuk dan tidak punya cacat, pasti menjadi pertimbangan PDIP untuk dipilih menjadi cagub.

Sebaliknya, calon dari luar pada masa lalunya memiliki cacat dengan PDIP, maka akan ditolak PDIP. “Ya, seperti Khofifah itu. Sangat mustahil akan diterima oleh PDIP. Karenanya, PDIP bakal memilih Gus Ipul ketimbang Khofifah,” tuturnya.

Jika Gus Ipul yang akan dipilih, Buchori memastikan akan digandengkan dengan kader PDIP. Seperti, Sirmadji (ketua umum DPD PDIP Jatim) dan Bambang DH (wakil ketua DPD PDIP Jatim). “Untuk Jatim 1 nya Gus Ipul dan Jatim 2 nya Sirmadji,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gus Ipul, menyampaikan memasuki masa transisi pemilihan pemimpin, hubungan pasang surut antar pasangan calon itu biasa. Gus Ipul yang mewakili Ketua PBNU KH Said Agil Sirodj ini, menjelaskan menjadi seorang pemimpin harus mampu menjaga amanah dan mampu membawa perubahan. Gus Ipul, mencontohkan sosok founding father Soekarno.

Bahkan Gus Ipul, mengaku dirinya sering diingkatkan seorang kiai yang juga guru spiritualnya di Blitar, untuk selalu meniru Bung Karno. “PDIP kalau cari pemimpin, harus sesuai Bung Karno. Karena beliau menjadi pemimpin amanah dan mampu membawa perubahan, dengan kebijakan yang mampu menggerakkan masyarakat untuk kebutuhan pembangunan.Pada masa sekarang, masyarakat punya standar yang tidak bisa ditawar. Sebab rasa keadilan ada di hati masyarakat,” terang dia. (r-12)

Sementara Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Bambang DH mengatakan, hasil penjaringan itu akan dibawa anggota DPR RI dari Jatim untuk didiskusikan di Jakarta. Anggota yang membawa misi itu akan memberi masukan ke DPP. “Ada berbagai peluang siapa yang bisa dipilih pusat. Keputusannya tentu akan menghitung untung dan ruginya,” katanya.

Namun disinggung kenapa dirinya tak maju untuk mendaftar sebagai bakal calon? Secara diplomatis, Bambang DH menjelaskan jika dirinya di partai hanya untuk menjalankan misi bukan mencari atau nggandoli posisi.

“Sikap saya seperti itu, tidak ditunjuk ya tak masalah. Ditunjuk, tentu harus siap tarung dalam kondisi apapun. Begitu juga jika dipercaya menjadi calon Wakil Gubernur, tentu tak berharap banyak. Sinyalnya juga belum ada,” ujar Bambang DH kepada wartawan. (wan)

Related posts

Hadiri Dialog Kepemudaan, Wagub Emil Ajak Generasi Muda Jaga Demokrasi Bermartabat

kornus

Tunjangan Guru Kementerian Agama Segera Dibayarkan

kornus

Aspam KSAD Lepas Peserta Lari Green Force Run

kornus