KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

DPRD Jatim Sesalkan Pengunduruan Jadwal Unas di Tingkat SMA

ilustrasi-unas-onlineSurabaya (KN) – Komisi E DPRD Jatim sangat menyesalkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), atas kebijakan pengunduran pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di tingkat Sekolah Menangah Atas (SMA).Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mohammad Eksan di DPRD Jatim, Senin (23/3/2015) mengatakan, pengunduran jadwal UN ditingkat SMA yang sebelumnya pelaksanaannya dijadwalkan pada 7 April 2015 menjadi 13 april 2015 membuktikan bahwa pemerintah belum siap dalam melaksanakan UN secara online.

“Pengunduran jadwal ini juga bisa mempengaruhi psikologi siswa tersebut, oleh karena itu pihaknya berharap kepada guru pendidik di Jawa Timur untuk tetap memberikan motivasi agar para siswa dapat belajar secara maksimal dalam menghadapi UN,” ujarnya.

Lebih lanjut pihaknya juga menyambut positif dengan adanya rencana UN secara online ini membuktikan bahwa pemerintah khususnya Dinas Pendidikan ikut maju dalam perkembangan teknologi saat ini.

Namun sebelum menerapkan UN secara online, pihaknya berharap pemerintah juga harus menyiapkan peralatannya mulai dari komputernya hingga pendukung lainnya. “Boleh saja menggunakan UN secara Online. Namun sistem tersebut harus dikaji ulang apakah sistem tersebut membuat nyaman siswa SMA sekarang ini,” ujarnya.

Anggota Komisi E lainnya, Ma’mulah Harun menilai bahwa Kementerian Pendidikan terlalu terburu-buru dengan mengeluarkan kebijakan memundurkan jadwal pelaksanaan Unas dari semula tanggal 7 April menjadi tanggal 13 April 2015.

Sebelum mengundurkan jadwal, seharusnya pemerintah melakukan survei kelapangan terlebih dahulu soal kesiapan daerah, khususnya prasarana yang ada di daerah. “Apalagi yang mundur itu tes Unas yang menggunakan komputer. Saya menilai mendiknas terburu-buru ,” ujar politisi asal Fraksi PKB Jatim.

Di sisi lain, penerapan komputerisasi ujian dapat mengurangi ketidak kejujuran para siswa. Hasil ujian langsung dapat dilihat, karena terkoneksi di pusat. Jika unas dijadikan pedoman kelulusan, maka dapat mengancam masa depan anak-anak.

Murid dapat drop karena merasa tertekan adanya unas. Para murid tentunya merasa adanya tuntutan agar dapat memperoleh nilai besar. (rif)

Related posts

Tugas Belum Tuntas, Anggota DPRD Surabaya Kunker Berjamaah

kornus

Ditlantas Polda Jatim Kembalikan Mobil Pick Up Ke Pemiliknya

kornus

Pemkot Surabaya Dapat Bantuan Mobil PCR dari BRI

kornus