KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

DPRD Jatim Buka Posko Pengaduan Raskin

DPRD-JatimSurabaya (KN) – Komisi B DPRD Jatim membuka posko pengaduan bagi masyarakat di Jawa Timur yang menerima atau menemukan beras masyarakat miskin (Raskin) yang kualitasnya jelek atau kurang bagus. Hal ini dilakukan menyusul temuan kualitas raskin oleh anggota DPRD Jatim di beberapa daerah yang buruk. Tidak hanya itu, jumlah beras jatah tersebut juga terbatas. Sehingga banyak keluarga kurang mampu tidak kebagian.

Wakil Ketua komisi B Ka’bil Mubarok di DPRD Jatim, Rabu (3/6/2015) mengatakan, posko akan dibuka di kantor Komisi B DPRD Jatim Jl Indrapura Surabaya. Laporan pengaduan bisa disampaikan langsung pada hari kerja. Atau juga melalui telepon DPRD Jatim.

“Laporan atas buruknya kualitas raskin memang banyak kami terima. Namun kami belum bisa merespon laporan ini karena belum ada bukti di tangan. Karena itu, Komisi B membuka posko pengaduan. Sehingga masyarakat bisa mengadu sambil membawa bukti,” tegas Ka’bil.

Tak hanya itu, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan melakukan pantauan di beberapa daerah atas temuan itu, termasuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa gudang beras milik bulog. “Kalau sampai ada temuan, tentu kami tidak akan tinggal diam,” ujarnya.

Lebih lanjut upaya ini dilakukan untuk memberi kenyamanan bagi masyarakat kurang mampu. Ka’bil tidak ingin, keluarga yang mestinya mendapat prioritas bantuan justru terabaikan. “Mereka (masyarakat miskin) sudah tidak mampu. Jangan lagi dipersulit dengan hal-hal semacam itu,” kata politisi PKB ini.

Lebih jauh, pihaknya juga ingin memberi kepastian bahwa masyarakat Jatim tidak kebingungan dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran yang akan datang sebentar lagi. Sebab, biasanya, pada momen-momen tersebut harga kebutuhan bahan pokok merangkak naik. Pada saat itulah, warga kurang mampu harus mendapat bantuan cukup.

Seperti diketahui, temuan sejumlah anggota DPRD Jatim saat reses, bahwa di sejumlah daerah banyak ditemukan raskin tak layak konsumsi. Selain berkutu, beras jatah tersebut juga sudah berbau apek. Seperti terjadi di Kabupaten Sumenep dan beberapa daerah di kawasan Mataraman dan Tapal Kuda.

Kondisi semakin mengkhawatirkan karena stok raskin di Bulog Jatim juga menipis. Yakni tinggal 649.71 ton. Sebanyak 396.371 ton merupakan sisa stok tahun lalu, dan 280.000 ton merupakan pengadaan (penyerapan) beras petani pada musim panen 2015.

Padahal, kebutuhan raskin di Jatim mencapai 42.862 ton/ bulan. Atau setara 514.344 ton/ tahun untuk 2.857.469 keluarga sasaran. (rif)

Related posts

Kadiskominfo Jatim Serahkan SK pada 10 PPPK Tenaga Teknis Formasi Tahun 2023

kornus

Presiden Jokowi Serahkan Zakat Mal Rp 50 Juta ke Baznas

redaksi

Siapkan Arus Mudik Lebaran, Pemprov Jatim Terus Tingkatkan Koordinasi

kornus