KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

DPRD Jatim Belum Mengetahui Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran

gedung-DPRD-JatimSurabaya (KN) – Komisi D DPRD Jatim hingga saat ini belum menyimpulkan hasil evaluasi penyelenggaraan angkutan lebaran 2011, karena harus berkoordinasi lebih dulu dengan instansi yang mengurusi hal ini untuk meminta penjelasan kendala yang terjadi selama lebaran.“Kami dari Komisi dalam waktu dekat akan rapat intern dulu. Yang jelas, selama ini kita memantau menemui beberapa kendala-kendala terkait dengan adanya penumpukan penumpang dan tidak beroperasinya arteri porong,” ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Mahdi, Jumat (9/9).
Dia menyontohkan, seperti perbaikan jalan yang masih dalam proses, belum sepenuhnya diketahui masyarakat. Karena itu, banyak masyarakat yang mengeluhkan dan terkadang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Karena itu, Komisi berharap perlunya evaluasi ke depan dalam hal penyampaian informasi lebih awal, terkait perbaikan yang masih dalam proses.
Terkait peningkatkan kejadian kecelakaan, Mahdi menilai, ini terjadi  akibat human error (kesalahan manusia). Dia mencontohkan, terkadang akses jalan yang kondisinya lebar dan bagus, pengendara cenderung melakukan kebut-kebutan di jalan. “Seperti yang terjadi di Pasuruan baru-baru ini, dimana akses jalannya sudah lebar tapi tidak ada marka ternyata masyarakatnya (pengendara) menggunakan secara ugal-ugalan,” katanya.
Komisi D sebelumnya mengupayakan beberapa hal, antara lain mengurangi penggunaan sepeda motor saat mudik lebaran, dan imbauan untuk mudik awal. Ini dilakukan karena dinilai efektif dalam mengurangi kepadatan. “Yang jelas, kita tidak bisa memungkiri lagi dengan padatnya arus mudik dan ketidaksabaran pengendara memicu terjadinya kecelakaan. Karena itu, kita perlu informasikan juga dari para pengendara tentang pentingnya keselamatan bersama,” tuturnya.
Rencana pengangkutan roda dua dengan truk, Mahdi menjelaskan, dalam hal itu, pihak Komisi D akan mengevaluasi lebih dulu dengan melibatkan jajaran terkait. “Kita akan evaluasi terus, tentunya harus mengetahui angka jumlah pemudik, kapasitas dari arus mudik berapa dan kapasitas dari jalan itu berapa,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim, Ir Wahid Wahyudi MT, mengatakan, hasil evaluasi sementara penyelenggaraan angkutan lebaran 2011 ini kesiapan angkutan umum mencukupi, baik moda angkutan bus, penyeberangan, laut, kereta api, dan udara.
“Kalaupun lebaran tahun ini terjadi penumpukan penumpang itu sifatnya hanya sesaat. Perkembangan yang cukup tinggi pada lebaran tahun ini terjadi pada moda angkutan udara, yakni mencapai 17% dari tahun lalu,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya peningkatan penumpang melalui moda angkutan udara, tentunya telah diantisipasi oleh sejumlah maskapai dengan menambah sekitar 20-30 ekstra flat.
Sementara itu, Wahid menuturkan, arus balik dari pantauan lima jalur utama di Jatim, pemudik belum memanfaatkan secara optimal jalur-jalur yang dianggap mampu menjamin kelancaran. Salah satu contoh, jalur tengah yakni Surabaya-Jombang-Ngawi pengendara cenderung menggunakan jalur ini padahal ada titik kemacetan di jalur Saradan. Seharusnya, pemudik bisa menggunakan jalur lain, yakni Surabaya-Gresik-Lamongan-Bojonegoro-Padangan-Ngawi.
“Padahal selisih jika menggunakan jalur Surabaya-Gresik-Lamongan-Bojonegoro-Padangan-Ngawi hanya 11 Km yang kondisi lalulintasnya lebih lancar dibandingkan lewat jalur Surabaya-Jombang-Ngawi,” katanya.
(rif)

Related posts

Gubernur Khofifah Tegaskan SPP SMA/SMK Negeri Se-Jatim Gratis

kornus

PT Jasa Marga Sebut di Jatim 15 Orang Meninggal Per Bulan Akibat Kecelakaan Motor

kornus

Panglima TNI Kunjungan Kerja ke Timika Papua

kornus