Surabaya (KN) – Rencana DPC PDIP mengajukan satu nama Armuji, sebagai satu-satunya calon Ketua DPRD Surabaya periode 2014-2019, ditolak DPP PDI-P. Menurut Anggota FPDI-P Agustin Poliana, DPP menghendaki minimal diusulkan dua nama sebagai kandidat calon ketua DPRD Surabaya.
Menurut Agustin Poliana, dalam rapat yang digelar DPC PDI-P Kota Surabaya, sebenarnya telah disepakati satu nama untuk dimintakan rekomendasi sebagai calon Ketua DPRD Surabaya. Meskipun di tengah perjalanan ada beberapa anggota yang meminta dua nama yang diusulkan.
“Dari pertemuan itu akhirnya disepakati satu nama. Ya pak Armuji itu,” terang Agustin Poliana, Rabu (13/8/2014).
Namun, setelah hasil rapat tersebut dikirmkan ke pusat, ternyata DPP mengehndaki minimal dua nama yang diajukan sebagai calon ketua dewan. Dari sana akhirnya dirinyalah yang ditunjuk untuk diudulkan mendampingi Armuji.
“Tadi saya di telepon sama Pak WS (Whisnu Sakti Buana). Pak Armuji juga minta agar saya sebagai pendamping dirinya sebagai calon ketua dewan,” ungkapnya.
Ditanya bagaimana jika dirinya yang justru dikehendaki DPP sebagai ketua DPRD, politisi senior ini memanpik kemungkinan itu. Menurutnya, secara hirarki partai untuk jabatan ketua dewan merupakan hak ketua DPC, Sekretaris dan Bendahara. “Hirarki partai sudah jelas,” cetusnya.
Begitu juga ketika disinggung bagaimana jika permintaan itu merupakan perintah langsung dari DPP PDI-P, Anggota Komisi B DPRD Surabaya ini juga menolaknya. Menurutnya, untuk masalah tersebut dirinya tidak mau berandai-andai.
“saya tidak mau berandai-andai. Itu kewenangan dari DPP,” tandasnya. (anto)