Jakarta, mediakorannusantara.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengatakan bahwa Asmat memiliki warisan budaya yang patut dilestarikan, sehingga sejatinya warga Asmat dan juga masyarakat terkait harus saling mendukung satu sama lain, serta mendorong dalam pelestarian warisan budaya juga pertumbuhan ekonomi kreatifnya.
“Kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral dan mendasar sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, karena suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaannya terus terjaga,” ujar Menteri PPPA saat mengunjungi Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat untuk melihat langsung kebudayaan lokal suku Asmat dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Asmat, Papua pada Senin (8/8/2022).
Ia juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Bupati, pemerintah, dan seluruh masyarakat Kabupaten Asmat yang terus menjaga dan melestarikan kebudayaan, serta tidak melupakan sejarah peradaban nenek moyang di Asmat.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri PPPA melihat berbagai macam koleksi karya seni peradaban Suku Asmat, seperti ukiran dan patung kayu, yang dikurasi secara mandiri oleh pemilik karya seni itu sendiri juga masyarakat lokal. Karya seni Suku Asmat memiliki keunikan dan ciri khas yang melahirkan identitas tersendiri bagi pengrajin seni Suku Asmat.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan rasa bangga atas edukasi luar biasa yang dihadirkan oleh Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat untuk generasi penerus.
Sebagai informasi, Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat terletak di Kota Agats. Museum ini dipelopori oleh misionaris RP Frank Trenkenschuh, OSC pada 1969 sebagai jalan untuk mempertahankan kebudayaan dan seni tradisional Asmat, serta memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat Asmat.
Dikelola di bawah koordinasi Keuskupan Agats-Asmat, Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat memiliki lebih dari 1.200 koleksi kebudayaan Asmat yang terdiri dari benda-benda bersejarah Suku Asmat seperti Ukiran Patung Mbis, Panel, Salawaku, Perisai Woramon, Perahu Adat, dan lainnya.
“Selain seni ukir yang merupakan ciri khas karya seni yang kami banggakan, Suku Asmat kaya akan tradisi dan kebudayaan dari jaman dahulu. Keberadaan Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat ini merupakan sebuah wadah untuk melestarikan seni dan budaya, hingga peradaban Suku Asmat,” tutur Pengurus Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat, Jhon Ohoiwirin.
Keindahan alam dan budaya peradaban yang melimpah di Kabupaten Asmat, Papua merupakan aset dan kekayaan tangible yang sejatinya harus diperhatikan kelestarian dan potensi pengembangannya. Lahir dari pemekaran, Kabupaten Asmat tumbuh berkembang menjadi kabupaten yang memiliki potensi besar pada pariwisatanya. Suku Asmat, sebagai suku asli, juga mendapatkan penghargaan dunia sebagai Situs Warisan Budaya Dunia oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
58 Kali