Mojokerto (MediaKoranNusantara.com) – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, M Ardi Prasetyawan saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Uang Tahun (Harlah) ke-25 Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) di Pendopo Agung Trowulang Mojoagung Mojokerto, Minggu (25/2/2018) mengatakan, tahun 2017 perekonomian Jawa Timur (c to c) tumbuh sebesar 5,45 persen lebih tinggi dari pertumbuhan nasional 5,07 persen.Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh lapangan usaha. Salah satu faktor yang menjadi penyokong pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yakni keberadaan UMKM didalamnya terdapat PKL yang luar biasa. Bahkan sektor UMKM mampu menyumbang 54,98 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur diatur atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.019,2 triliun pada 2017 mengalami kenaikan Rp 164,16 triliun dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 1,855,04 triliun.
Adanya PKL di Jawa Timur sangat penting, oleh karena itu diharapkan ke depan lebih sukses lagi dalam membantu pertumbuhan perekonomian Jawa Timur. Pemerintah Jawa Timur tidak tinggal diam agar PKL terus berkembang dan maju maka diberikan kridit lunak tanpa anggunan.
Seperti yang baru saja dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Bank Jatim memberikan kredit tanpa agunan kepada 25 PKL masing-masing Rp 25 juta. Kretit murah tersebut diharapkan dimanfaatkan betul untuk menambah modal PKL agar bisa terus berkembang dan maju. Pemerintah terus berusaha humanis dalam penataan PKL. “Pemerintah terus memfasilitasi dan terus melakukan penataan PKL dengan bagus karena perannya cukup besar dalam membatu ekonomi,” harapnya
Ketua Umum Asoasiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Ali Mahsun mengatakan, memasuki usianya ke 25 tahun, APKLI berkomitmen tetap berjuang untuk PKL dan pelaku ekonomi mikro atau kerakyatan. (KN05)