KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Dishub Jatim Akan Terjunkan Tim Siluman Pantau Tarif Bus Saat Lebaran

Surabaya (KN) – Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim akan menerjunkan tim siluman yang bertugas memantau tarif bus pada saat H-7 hingga H+7 Lebaran 2012.“Besaran tarif sudah ditentukan tarif batas bawah hingga tarif batas atas. Jadi, kalau ada awak PO bus melanggar ketentuan itu pada saat Lebaran ini maka akan kami tindak tegas,” ungkap Kepala Dishub dan LLAJ Prov Jatim, Ir Wahid Wahyudi MT, usai membuka Rakor dengan pengusaha PO bus se-Jatim, di Hotel Utami Sidoarjo, Selasa (10/7).

Dia mengatakan, tim siluman pemantau tarif ini diterjunkan secara acak di masing-masing terminal di Jatim dan menyamar sebagai penumpang biasa. Kemudian, tim ini memperoleh hasil pantauan di lapangan yang akan dilaporkan ke posko induk kalau menemukan pelanggaran.

Selain itu, kata Wahid, pertemuan ini juga memantapkan persiapan angkutan Lebaran 2012 agar berjalan lancar, terkendali dan aman khususnya pada moda transportasi bus. Sebab, dari hasil evaluasi tentang kecelakaan selama ini, faktor dominan penyebab kecelakaan ada dua, yakni faktor pengemudi dan faktor kendaraan. “Rakor ini diharapkan dapat menjadikan referensi para pengusaha tentang dua hal itu,” tuturnya.

Mengenai adanya kecelakaan disebabkan human error (manusia), Kata Wahid, hal itu harus menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya kepada para pengusaha bus. Sebab, pengemudi yang cenderung bekerja berdasarkan aturan dari manajemen perusahaan. Artinya, jika perusahaan menerapkan target maka pengemudi dengan segala cara akan berusaha memenuhi target itu.

“Karena itu, kami minta kepada para pengusahanya untuk mengevaluasi manajemen perusahaannya. Apakah manajemen perusahaannya membuat pengemudinya itu tertekan karena ada target setoran yang tinggi sehingga di jalan raya kebut-kebutan. Tidak itu saja, apakah pengusaha atau manajemen perusahaan itu memperlakukan pengemudi bekerja sesuai dengan standar yakni delapan jam bekerja, kalau pengemudi bekerja dipaksa lebih dari standar itu maka itu harus dilakukan evaluasi,” urainya.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain itu, manajemen perusahaan juga harus memantau kondisi kesehatan pengemudi dan mentalnya saat hendak mau mengemudikan bus di jalan. “Jadi, saya tekankan pada manajemen perusahaan supaya ada petugas khusus untuk melihat kondisi pengemudi bus. Petugas khusus memantau kondisi pengemudi ini berasal dari manajemen PO masing-masing,” urainya.

Kemudian, untuk pengawasan kendaraan, kata Wahid, Dishub Jatim meminta kepada pengusaha PO harus menyiapkan tenaga teknis guna memeriksa kondisi bus sebelum diberangkatkan beroperasi.

“Intinya dari Rakor ini adalah Dishub berharap kepedulian para pengusaha angkutan kepada dua hal, yakni kepada peduli kepada pengemudinya, kru bus dan peduli kepada kendaraan. Jangan hanya kejar setoran saja,” tegasnya. (rif)

Related posts

Walikota Risma Melaunching Kampung Pendidikan Via Daring

kornus

Arus Mudik Lebaran Naik 40%, Korlantas Polri Siapkan Pengamanan Ekstra

redaksi

Antisipasi Libur Natal dan Tahun Baru, Bandara Juanda Siapkan 53 Penerbangan Tambahan

kornus