KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Disbudpar Jatim Gelar Festival Kesenian Pesisir Utara 2017 di Alun – Alun Sidoarjo

Kepala -Disbudpar -Jatim- Dr H Jarianto MSiSurabaya (KN) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menggelar Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU). FKPU akan berlangsung 10-12 Maret di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo. FKPU merupakan festival yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bekerjasama dengan 14 (empat belas) pemerintah kabupaten/kota yang berada di wilayah pesisir utara Jawa Timur.Hal ini di katakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Dr H Jarianto MSi. di ruang kerjanya di Dukuh Menanggal Surabaya, Rabu (8/3/2017)

”Gelaran Festival Kesenian Pesisir Utara merupakan festival bersifat apresiatif yang kegiatannya terdiri dari sarasehan budaya, unjuk gelar akbar yang dikemas melalui atraksi pergelaran seni pertunjukan daerah, pawai seni budaya, dan pameran potensi masing-masing kab/kota, yang semuanya mengarah kepada penggalian kearifan lokal suatu daerah serta memotivasi perkembangan seni budaya pesisiran sebagai industri kreatif sekaligus sebagai promosi potensi wisata budaya”, Ujar Jarianto.

Dikatakannya, FKPU ke XI tahun 2017 mengangkat tema “Budaya Pesisiran”. Tema ini merujuk pada potensi masyarakat nelayan melalui pendekatan sosial budayanya, yang memiliki tradisi yang berkembang di daerahnya masing-masing. Tradisi dengan kekhasannya dapat dijadikan dasar pijakan kreatifitas para pelaku seni.

Maksud dan tujuan Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) bertujuan untuk meningkatkan produktifitas, kreatifitas, dan kualitas para pelaku seni, Meningkatkan jalinan kerjasama antar seniman dan antar pemangku kepentingan terhadap pengembangan seni, Meningkatkan peran lembaga seni di daerah sebagai basis aktivitas seni budaya yang kreatif, apresiatif, produktif, dan berkelanjutan, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya daerah di wilayah pesisir utara Provinsi Jawa Timur dan Mengembangkan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya.

Sedangkan untuk tempat penyelenggaraan FKPU, dilaksanakan secara bergiliran sesuai kesepakatan. Sebagaimana tahun ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) sebagai tuan rumah FKPU tahun 2017.

Festival Kesenian Pesisir Utara adalah sebagai upaya pemerintah dalam merespon pembangunan jalan lintas pesisir utara, dengan demikian diharapkan ada keseimbangan pola dan perilaku masyarakat yang terkena dampak pembangunan jalan pesisir utara melalui pembangunan dibidang kebudayaan.

Untuk Jumat (10/3/2017)- Minggu (12/3/2017), terdapat Gelar Seni Pertunjukan Daerah ini merupakan pergelaran kemasan seni pertunjukan pesisiran bertemakan “budaya laut” yang hidup dan berkembang di daerah masing-masing, dikemas menjadi sebuah sajian yang utuh, khas, unik dan menarik dengan merujuk potensi masyarakat nelayan sebagai dasar pijakan kreatif, melalui pendekatan sosial budayanya atau tradisi yang dimiliki masyarakat nelayan yang berkembang di daerah masing-masing sebagai kekhasan.

Kemudian pada Minggu (12/3/2017), terdapat pawai budaya pada pagi hari di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo yang dimulai dari alon-alon (sisi timur) menuju finish di GOR Delta Sidoarjo. Pawai Budaya merupakan penampilan bentuk seni arak-arakan baik tari, musik, fashion maupun kendaraan hias yang digarap secara kolosal, atraktif yang bertema “Budaya Laut”.

Di alun-alun Sidoarjo juga terdapat pameran kerajinan seni dan kuliner selama tiga hari mulai pagi sampai malam hari. “Masyarakat bisa datang langsung untuk melihat kerajinan seni dan kuliner,” katanya.

Pada hari Sabtu (11/3/2017), di Ruang Delta Karya Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo juga diselenggarakan sarasehan dengan tema ‘budaya pesisiran’. Narasumber dalam sarasehan itu adalah Prof. Dr. Amin Alamsyah dari UNAIR dan Karno merupakan mantan Pengurus Dewan Kesenian Sidoarjo.

Untuk peserta FKPU melibatkan empat belas (14) kabupaten/kota yang ada di jalur pesisir utara Jatim, terdiri dari Kota Surabaya (Tuan Rumah Tahun 2007), Kabupaten Probolinggo (2008), Kabupaten Pamekasan ( 2009), Kabupaten Lamongan ( 2010), Kota Probolinggo (2011), Kabupaten Gresik (2012), Kabupaten Tuban (2013), Kabupaten Sumenep (2014), Kabupaten Situbondo (2015), Kota Pasuruan (2016), Kabupaten Sidoarjo (2017), Kabupaten Pasuruan (2018), Kabupaten Sampang (2019), dan Kabupaten Bangkalan (2020). “Tidak menutup kemungkinan adanya partisipan dari wilayah pesisir utara pula jawa yang lain (Jawa Barat dan Jawa Tengah),” teramgmya. (joy)

Related posts

Kartu Indonesia Pintar di Surabaya Belum Tepat Sasaran

kornus

Pemukiman Pekerja Asing Freeport Hidden Valley Diserang Tembakan

redaksi

Festival Peneleh 2023 jadi Pemicu Pengembangan Wisata Heritage di Kota Surabaya

kornus