KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Dinkes Jatim Ajak Seluruh SKPD Tingkatkan Layanan Kesehatan

Surabaya (KN) – Menyikapi pentingnya persoalan keracunan yang kerap terjadi di masyarakat baik secara massal maupun perorangan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur mengajak seluruh SKPD peduli pada permasalahan tersebut serta meningkatkan layanan kesehatan.Kepala Seksi Kefarmasian Perbekalan Kesehatan (Farkalkes) Dinkes Jatim, Dra Suwarti Apt MKes saat memimpin rapat Sentra Informasi keracunan (Siker) di Kantor Dinkes Jatim, Kamis (20/9) mengatakan, masalah keracunan kerap terjadi di masyarakat, baik yang diakibatkan makanan, minuman, hewan, obat-batan, jamu, dan minyak bumi.
Menurutnya, selama ini Sikes Jatim kerap menjadi rujukan masyarakat, lembaga, dan instansi yang ingin mengetahui jenis-jenis keracunan dan cara menanganinya. “Seperti yang terjadi di Madura belum lama ini, kami langsung menurunkan tim ke lokasi untuk menyelidiki apa yang mengakibatkan keracunan,” katanya.

Latar belakang berdiri Siker menurutnya, semakin kompleksnya permasalahan bahan berbahaya yang berpotensi menimbulkan bahaya keracunan. Hingga saat ini jumlah dan jenis semakin bertambah dengan munculnya hasil sintesa baru, atau sejalan dengan Chemical Safety Program dari International Program Chemical Safety (IPCS) yg dapat memberi informasi dalam rangka pencegahan, pengurangan resiko dan penanggulangan keracunan.

Siker adalah unit kerja yang secara aktif mencari dan mengumpulkan data /informasi tentang keracunan dan menyiapkan sebagai informasi yg benar bagi masyarakat,tenaga profesi kesehatan, serta instansi pemerintah atau swasta yang membutuhkan.

Sejak 2004, Siker Jatim telah dibentuk guna menunjang pemberian informasi keracunan pada masyarakat dan memberikan laporan pada Bapak Gubenur sebagai orang nomor satu dan pengambil kebijakan. “Kita akan memberikan data yang lengkap dan akurat, dalam rangka merespon kebutuhan informasi kasus keracunan yang dikumpulkan dari rumah sakit, mahasiswa, masyarakat, dan Puskesmas.

Permasalahan yang terjadi di lapangan saat penanganan kasus keracunan adalah rebutan sampel oleh petugas Laboratorium Forensik Kepolisian, Laboratorium Kesehatan dan BPOM. Kondisi ini semakin menyulitkan jika sampel yang tersisa sedikit padahal ada ukuran tertentu sebuah sampel bisa diuji atau tidak.”Jangan sampai masalah ini terus berlanjut dimasa mendatang,” tuturnya.

Tujuan Siker adalah terlayaninya masyarakat dan tenaga profesi kesehatan secara cepat dan benar tentang informasi bahaya dan penangganan keracunan yang disebabkan bahan alami bahan /produk lokal dan import farmasi, makanan dan minuman dan sebagainya yang beredar yang dapat menimbulkan keracunan.(rif)

Related posts

NasDem Jatim Bedah Orasi Ilmiah Surya Paloh, Meneguhkan Kembali Politik Kebangsaan

kornus

Penetapan Upah Minimum Di Jatim Berpotensi Menemui Jalan Buntu

kornus

Polda Jatim Sebar 18.000 Personel Pengamanan Natal dan Tahun Baru

redaksi