Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Menyambut peringatan Hari Kusta Internasional yang diperingati pada 27 Januari 2019, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim menyatakan telah menemukan sebanyak 2610 kasus kusta baru di Jawa Timur sepanjang tahun 2018. Sementara itu Kabupaten Sumenep menduduki peringkat pertama dengan 385 kasus. Disusul Sampang, Bangkalan, Pasuruan, dan Lumajang sebagai peringkat 5 besar. Kepala Bidang P2P Dinkes Jatim, Setya Budiono mengatakan penyakit kusta di Jatim jumlahnya menurun sejak 2017. “Kita sudah eliminasi di tingkat propinsi prevalensinya kurang dari 1 per 10 ribu penduduk. kita sudah 0,9” ujarnya.
Sementara soal banyaknya temuan kasus kusta baru di kawasan Tapal Kuda seperti Tuban, Probolinggo, Situbondo, dan Madura seperti Sumenep, Sampang dan Bangkalan, bukan karena program yang tidak berjalan.
“Itu karena intensifnya kita mencari dan menemukan. Dengan banyaknya temuan itu maka semakin baik. Karena semakin banyak yang diobati sehingga jumlahnya akan berkurang” terang Setya.
Setya menambahkan untuk mengintensifkan temuan kasus kusta baru, Dinkes Jatim meluncurkan program Jelita yaitu Jatim eliminasi kusta. Dan sosialisasi cari obati rehabilitasi evakuasi atau Score. “Dari yang sudah dilakukan itu secara operasional disetiap kabupaten yang tinggi kasusnya, dilakukan intensif case fighting dimana kalau ada kusta maka libgkungannya diperiksa minimal 25 orang. Biasanya terjadi penularan melalui kontak” jelasnya.
Sedangkan untuk menghilangkan stigma buruk terhadap penderita kusta, Setya menjelaskan kalau Dinkes Jatim melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam melakukan sosialisasi. (KN04)