Surabaya (KN) – Proyek pembangunan Lapangan Dharmawangsa (lapangan hockey) diduga bermasalah. Proyek dibawah tanggung jawab Dispora Surabaya itu, Selasa (24/7) DPW Lembaga Pengawas Anggaran Indonesia (LPAI) Jawa Timur melaporkan hal itu ke kejaksaan tinggi (Kejati) Jatim.Dalam laporannya, mereka menuding ada permainan antara panitia lelang dengan pemenang lelang. Ketua Pusat Data LPAI Jatim Sutikno mengungkapkan, dugaan permainan itu terlihat sejak awal lelang yang dibuka pada Februari 2012 lalu. Informasinya, tahap lelang pertama gagal dilakukan karena pesertanya hanya satu perusahaan, yakni PT Wiku Jaya Abadi. Kemudian dilakukan lelang tahap dua bulan pada April 2012.
Pada lelang tahap kedua, dua perusahaan mendaftar yakni PT Media Cipta Perkasa dan PT Wiku Jaya Abadi, Pemenangnya adalah PT Wiku Jaya Abadi. Menurut LPAI, kemenangan PT WJA ini bermasalah karena perusahaan tersebut tak memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU), keterangan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
Kejanggalan lainnya, nilai proyek yang diajukan PT WJA lebih tinggi dari penawaran yang diajukan pesaingnya, PT MCP. PT WJA mengajukan penawaran sebesar Rp. 6.435.086.369,00 (Rp. 6,4 M) sementara PT MCP menawarkan nilai Rp. 6.347.349.665,00 (Rp. 6,3 M). Sementara pagu proyek ini sebesar Rp 7 miliar. “HPSnya Rp 6,4 miliar dan kontraknya juga Rp 6,4 miliar,” jelasnya.
Pada pelaksanaannya, LPAI menemukan dugaan adanya mark-up HPS yang merugikan negara sebesar Rp 1,5 miliar. Nilai tersebut didapat dari harga barang atau bahan yang direalisasikan pemenang lelang, yang jauh lebih rendah dari kontrak.
Kasi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Jatim Muljono membenarkan telah menerima laporan tersebut. “Pada prinsipnya kejaksaan akan mengapresiasi laporan yang diajukan oleh masyarakat, dan nantinya akan dipelajari,” terangnya. (red)