KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Dewan Riset Nasioal Apresiasi Penataan Transpotasi di Surabaya

Surabaya  (KN) – Kota Surabaya menjadi salah satu kota terdepan dalam penataan sistem transportasi perkotaan. Terlebih, Surabaya sudah mulai mengoptimalkan penggunaan tenaga terbarukan di perkantoran dan moda transportasi.Itulah intisari dari ulasan focus group discussion bertema “Penataan Sistem Transportasi Perkotaan Dalam Rangka Mengurangi Pemakaian BBM” yang digelar di Ruang Sidang Walikota Surabaya, Selasa (30/5/2017). Acara ini merupakan kerja sama Dewan Riset Nasional (DRN) dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Hadir sebagai pembicara dalam forum diskusi tersebut, Walikota Surabaya, Dr (HC) Ir Tri Rismaharini, Wakil Ketua Dewan Riset Nasional, Prof Sudharto P Hadi, dan Dr Ir Arnold Soetrisnanto dari Dewan Riset Nasional, Komtek Energi serta anggota DRN. Ikut hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Kepala Dinas Perhubungan, Irvan Wahyudrajat dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Musdiq Ali Suhudi.

Dalam paparannya, Wakil Ketua DRN, Prof Sudharto menyampaikan perihal status DRN sebagai lembaga nonstruktural yang dibentuk pemerintah untuk menggali pemikiran pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Menurutnya, DRN bertugas membantu Menteri Riset dan Teknologi dalam merumuskan arah dan prioritas utama pembangunan Iptek. Serta, memberikan pertimbangan kepada menteri dalam penyusunan kebijakan strategis pembangunan nasional Iptek. Dia juga menyinggung perihal pentingnya energi terbarukan. “Saat ini ada ketergantungan pada energi fosil. Dan itu terbatas. Mudah-mudahan policy dari kami bermanfaat untuk semua pihak,” ujar nya.

Sementara Dr Arnold Soetrisnanto yang menyampaikan paparan bertema “Energi dari Kota untuk Kota”, mengapresiasi Surabaya yang disebutnya telah menerapkan berbagai poin paparan yang disampaikannya. Salah satu nya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Benowo yang telah mampu menghasilkan listrik. Dr Arnold yang mengaku pernah berada di Surabaya pada 2007 silam, juga menyebut kemacetan di Surabaya kini berkurang. “Surabaya kini makin bersih dan kemacetan berkurang.

“Kemarin saya jam 4 sore dari bandara ke hotel di daerah Gubeng, meskipun peak hour tapi tidak banyak mengalami kemacetan. Meskipun motor masih berseliweran. Dan itu memang tipikal transportasi di kota-kota di Indonesia,” ujarnya.

Sementara WalikKota Tri Rismaharini menyampaikan banyak hal perihal penataan transportasi di Surabaya yang dirancang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti ITS, Unair, Unibraw, UGM, ITB dan UI. Salah satunya penjelasan tentang Surabaya Intelligent Transport System (SITS) serta rencana pengembangan jaringan jalan. Tak ketinggalan, perihal rencana pengembangan transportasi massal. “Saya tidak memakai konsultan asing karena saya percaya SDM kita mampu dan tidak kalah,” ujar walikota.

Walikota juga menjelaskan penggunaan seluruh sistem di Surabaya yang menggunakan elektronik. Salah satunya, dia bisa memonitor berapa ton sampah yang masuk ke TPA pada hari ini, termasuk berapa liter BBM yang dihabiskan mobil pengangkut sampah serta siapa saja sopirnya. Serta, perihal penggunaan energi terbarukan di Surabaya. (anto)

Related posts

Presiden Instruksikan Semua Instansi Antisipasi Krisis Energi

1 Unit Ambulan Disiagakan Untuk Lawan Covid-19

kornus

Pembangunan Insfratuktur Berdampak Pada Pertumbuhan Ekonomi Surabaya

kornus