Surabaya (KN) – Komisi C DPRD Surabaya menilai Investasi di Surabaya jalan ditempat. Hal ini terungkap saat Komisi C memanggil Dinas Koperasi, BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) , dan Bappeko, Rabu (22/6).
“Mestinya Bappeko dan BKPM Kota Surabaya harus punya mimpi yang jelas untuk bisa menarik perhatian para calon investor, bila perlu dibangun sebuah gedung WTC berlantai 18 yang nantinya bisa dijadikan sebagai ikon seperti gedung Petronasnya Malaysia” kata Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachirul Alim.
Sementara Simon L menilai, Badan Koordinasi Penanaman Modal Kota Surabaya tidak mempunyai visi yang jalas, karena beralasan Raperda dan pelimpahan wewenang. “Seharusnya BKPM yang sudah 4 dibentuk punya mimpi agar bisa menjaring investor, jangan hanya tidur menunggu pelimpahan dan jemput bola saja, bila perlu membuka pelayanan di beberapa negara, agar para investor tidak harus datang ke Surabaya” tandas Simon.
Kepala Bappeko Surabaya Hendro Gunawan mengakui, Surabaya memang harus berkaca kepada kota-kota lain seperti Makassar dan Bandung dalam menarik para calon investor, walaupun dengan segala keterbatasan fasilitas.
“Kami memang punya rencana besar untuk membuat gedung untuk pelayanan terpusat yang dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, karena selama ini pelayanan terutama pelayanan perijinan masih terkesan menyulitkan para calon investor, namun soal jumlah lantai masih dalam pembahasan, tetapi kami setuju jika gedungnya dirancang untuk ikon atau mercuarnya Surabaya, agar menjadi perhatian para calon investor,” kata Hendro kepada wartawan seusai rapat di Komisi C.
” Untuk sementara kami mencoba akan mengembangkan THR, Pasar Tunjungan dan Pantai Kenjeran lama, dan mempersiapkan tempat lain diseluruh wilayah Surabaya” ujarnya. (anto/cox)