Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya nampaknya terus bermasalah. Selain pemblokiran rekening perusahaan, kinerja yang buruk dengan pendapatan rendah, kini ada temuan dari Komisi B DPRD Surabaya berupa indikasi konspirasi banyak pihak dalam upaya mengelabui laporan keuangan tahunannya. Karena itulah komisi ini siap mengusut tuntas masalah tersebut.Ditegaskan Ketua Komisi B Mazlan Mansur, pihaknya telah dikelabui laporan keuangan yang tidak benar di PD Pasar Surya. Data pengelabuan laporan itu terkait dana Rp13,4 milair. “Dalam laporannya ke kami, PD Pasar melaporkan ada laba Rp6 miliar. Padahal seharusnya PD Pasar justru mengalami kerugian sebesar Rp9 miliar. Ini karena ada pinjaman ke bank BRI sebesar Rp13,4 miliar dan dimasukan ke rekening hingga muncul laba Rp6 miliar. Ini jelas mengelabui dewan,” tegas Mazlan.
Hal itu jelas menyalahi aturan. Pinjaman itu bisa cair karena ada penjamin. Padahal, keberadaan penjamin harus sepengetahuan kepala daerah dan Badan Pengawas. “Kenapa proses kredit bisa cair tanpa tahapan yang ada. Dalam kasus ini, kami juga mempertanyakan kinerja Badan Pengawasnya,” kata Mazlan.
Dengan adanya hal tersebut, pinjaman yang saat itu pimpinan PD Pasar Surya dijabat Plt Dirut Bambang Parikesit, jelas masuk tindak pidana. “Untuk kasus ini, dewan tak mencampuri urusan hukumnya, semua diserahkan kepada pihak berwajib. Kami hanya menjalankan tugas dan fungsi kontrol sebagai anggota dewan saja,” ujarnya.
Ada dugaan, lolosnya pencairan dana Rp13,4 miliar, melibatkan oknun di Bank BRI. “Berkawan baik itu boleh dan sah, bahkan dianjurkan. Namun bukan digunakan untuk konspirasi yang tidak baik seperti ini. Ini sudah menyangkut pelanggaran aturan dan hukum,” tegas Mazlan yang menemukan permasalahan ini pada saat pembahasan APBD 2018. (KN03)