Surabaya (KN) – Tak hanya bidang pengelolaan lingkungan di Surabaya yang berhasil menyita perhatian dunia internasional, sektor pendidikan di Kota Surabaya nampaknya juga menjadi sasaran studi banding dari negara lain. Hal ini terlihat dari kunjungan delegasi pendidikan Kota Jiangmen, China yang diterima oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota, Senin (6/8).
Delegasi pendidikan Jiangmen China berjumlah 14 orang yang terdiri dari beberapa pejabat Dinas Pendidikan serta direktur dari sekolah dasar dan menengah di Jiangmen. Ketua delegasi Sangtao Lin mengatakan, bahwa maksud kunjunganya ke Surabaya ini adalah dalam rangka lebih mempererat dan meningkatkan hubungan persaudaraan antar kedua kota, khususnya di bidang pendidikan.
Dikatakan Lin, selama dua hari di Surabaya pihaknya akan mempelajari sistem administrasi pada pendidikan dasar serta mendapatkan masukan tentang pembangunan pendidikan dari berbagai institusi pendidikan di Surabaya. Disamping itu, delegasi pendidikan Jiangmen juga dijadwalkan mengunjungi beberapa Sekolah Dasar dan menegah di Kota Pahlawan.
“Apa yang kami dapat di sini akan digunakan untuk meningkatkan standar pendidikan di Kota Jiangmen, khususnya di Pengjiang District,” terang Lin yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pengjiang District, Jiangmen ini.
Dalam kesempatan dialog itu, Walikota Tri Rismaharini menyatakan pihaknya menyambut baik kunjungan tersebut. Ia berharap proses studi banding bisa berlangsung dua arah sehingga dunia pendidikan baik di Surabaya maupun Jiangmen bisa berkembang. “Semoga ini bisa dijadikan moment saling belajar dan bertukar ilmu dari kedua kota,” ungkap Risma.
Terpisah, di hari yang sama, Walikota memberikan pengarahan kepada para siswa di SMA Negeri 1 dan 2. Bersama Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono dan anggota Komisi D Sudarwati Rorong, Walikota memotivasi para murid agar semangat menghadapi segala tantangan yang menanti. Ia juga menyarankan agar siswa lebih menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
“Jangan sia-siakan waktu karena waktu sangat berharga dan tidak mungkin bisa diulang. Untuk itu, gunakanlah waktu untuk belajar dan berusaha meraih cita-cita kalian. Apalagi untuk kelas XII yang sudah mulai bersiap menghadapi ujian nasional,” ujar Risma kepada para siswa.
Sementara Baktiono menyampaikan, saat ini sudah ada Perda Nomor 6/2011 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak dan Perda Nomor. 16/2012 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Di kedua Perda tersebut diatur tentang hak, kewajiban, dan larangan anak. Yang dimaksud anak menurut produk hukum tersebut adalah mereka yang dibawah 18 tahun.
Ia mencontohkan, dalam Perda Penyelenggaraan Pendidikan dijelaskan bahwa baik guru maupun murid tidak boleh menggunakan ponsel ketika sedang di dalam kelas karena dapat mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Bila ingin berkomunikasi bisa dilakukan di luar kelas. “Semoga dengan adanya perda tersebut dapat melindungi, serta meningkatkan kualitas anak Surabaya,” tandas Baktiono. (anto)
Foto : Walikota Surabaya Tri Rismaharini menerima delegasi pendidikan Kota Jiangmen, China di Balai Kota, Senin (6/8).