Bupati Malang M Sanusi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat 4/11mengatakan bahwa para bidan yang ada di wilayah tersebut, selain diminta untuk memperkuat peranan kepada masyarakat tersebut, juga diharapkan mampu memberikan pelayanan yang berkesinambungan.

“Seluruh bidan di Kabupaten Malang semakin menguatkan peran dan kompetensinya dalam upaya memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu serta berkesinambungan sesuai dengan falsafah, kode etik, dan regulasi yang terkait praktik kebidanan,” katanya.

Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Ikatan Bidan Indonesia (IBI), bupati menambahkan, dalam upaya untuk mencapai pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten Malang, peningkatan pelayanan pada sektor tersebut juga ditingkatkan.

Menurutnya, pelayanan pasien harus diberikan secara optimal. Pelayanan harus mencakup profesionalitas dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok dan masyarakat.

“Sama seperti misi pemerintah Kabupaten Malang yang mengutamakan pelayanan pasien dan tidak membeda-bedakan pasien,” katanya.

Ia menambahkan, dalam 1.000 hari pertama kehidupan, merupakan periode yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak ke depan. Jika sang anak tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, akan berpotensi menyebabkan stunting.

Pemerintah Kabupaten Malang, lanjutnya, memiliki target untuk mencapai zero stunting di Kabupaten Malang pada tahun 2024. Keberadaan bidan dalam pendampingan keluarga, memiliki peranan yang penting untuk mencapai target zero stunting tersebut.

“Saya meminta Ketua IBI, untuk mendampingi para ibu yang baru melahirkan bersama Dinas Kesehatan dan puskesmas agar bersama-sama menekan stunting di Kabupaten Malang,” katanya.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Malang, prevalensi stunting di Kabupaten Malang, saat ini sudah mengalami penurunan. Pada 2018, prevelansi stunting tercatat sebesar 20 persen, dan turun menjadi 16,1 persen pada 2019.

Kemudian, pada Agustus 2020, prevalensi stunting kembali turun menjadi 11,4 persen, dan 10,9 persen pada 2021, demikian M Sanusi. ( wan/an)