KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Brigjen TNI Asma’i Jabat Kasdam V/Brawijaya Gantikan Brigjen Amrid Salas Kemberen

Kodam VSurabaya (KN) – Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo S.IP melantik Brigjen TNI Asmai sebagai Kepala Staf Kodam (Kasdam) V/Brawijaya baru, di Balai Prajurit Jl Raden Wijaya 1 Surabaya, Selasa (10/9/2013).Brigjen TNI Asma’i menggantikan Brigjen TNI Amrid Salas Kembaren yang bergeser menduduki jabatan barunya sebagai Irum Itjenad. Sebelum melaksanakan tugas barunya sebagai Kasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Asma’i menjabat sebagai Direktur Evaluasi dan Pengembangan (Direvbang) Kodiklat TNI.

Dalam amanatnya Pangdam V/Brawijaya mengatakan, alih tugas dan jabatan yang berlangsung dalam satu organisasi merupakan peristiwa biasa dan wajar terjadi tetapi perlu dipahami bahwa proses alih tugas dan jabatan seorang perwira tentu tidak terjadi begitu saja.

Banyak pertimbangan dan kepentingan yang harus diakomodir oleh pimpinan dalam menentukan jenjang karier dan jabatan seorang perwira. Serah terima jabatan merupakan sesuatu hal yang lazim dan harus dilaksanakan dalam proses pembinaan personil dan satuan sesuai kebutuhan organisasi.

Berkenaan dengan serah terima tugas wewenang dan tanggung jawab jabatan ini, Pangdam selaku pimpinan utama Kodam V/Brawijaya dan selaku pribadi, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Brigjen TNI Amrid Salas Kembaren beserta istri atas dedikasi dan pengabdiannya selama bertugas di jajaran Kodam V/Brawijaya.

Kepada pejabat baru Brigjen TNI Asma’i beserta istri, Pangdam mengucapkan selamat datang di satuan Kodam V/Brawijaya dan selamat atas kepercayaan dan kehormatan yang diperoleh sebagai Kepala Staf Kodam V/Brawijaya. Pangdam percaya bahwa dengan bekal pengalaman tugas dan jabatan sebelumnya, Brigjen Asma’i akan mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Lebih lanjut dikatakannya. bahwa jiwa korsa antar prajurit perlu dipertahankan dengan tetap mengedepankan hukum yang berlaku. Sehingga perkelahian antar prajurit TNI, TNI dengan Polri ataupun TNI dengan masyarakat dapat di hindari. Pangdam juga mengingatkan kembali tentang musuh besar Prajurit antara lain narkoba, korupsi, pelanggaran disiplin dan calo werving.

Selain itu, Pangdam juga memberikan dua penekanan diantaranya, pertama, untuk para pimpinan/komandan wajib untuk mengetahui kesulitan anggota baik kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan maupun kesulitan di keluarga, sehingga anggota tersebut tidak merasa sendiri dalam memecahkan kesulitannya. Kedua, diharapkan para prajurit selalu meningkatkan profesionalismenya dengan mempunyai pemikiran jauh. (wan)

Related posts

Bappebti buka Pendaftaran Pedagang bursa Kripto

Kurangi Pengangguran, Disnaker Surabaya Gelar Bursa Kerja Terbuka

kornus

Taruna Merah Putih Solidkan Anak Muda Surabaya Dukung Eri Cahyadi

kornus