Surabaya (KN) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur segera menggelar koordinasi dengan pemerintah daerah Kediri, Malang, dan Blitar. Koordinasi ini untuk menyiapkan titik dan jalur evakuasi, serta rencana bantuan lainnya yang harus dipastikan berjalan baik. “Kami akan kumpulkan pemkab beserta BPBD setempat dan menyiapkan persiapan maupun pencegahan terhadap meningkatnya aktivitas di Gunung Kelud,” ujar Kepala BPBD Jatim, Sudharmawan, Senin (3/1/2014)
Langkah antisipasi ini dalam rangka untuk melakukan program pengurangan resiko bencana (PRB). Peningkatan aktivitas itu, kata Sudarmawan, baru terjadi setelah letusan gunung pada 2007. Gunung yang pernah meletus secara “effusif” atau tertahan itu mulai terlihat ada peningkatan aktivitas sejak Minggu pagi.
Sementara itu, terkait peningkatan status ini, Bupati Kediri sudah meminta seluruh jajarannya siaga. Bupati juga meminta semua siap menghadapi segala kemungkinan terburuk. “Saya berpesan kepada seluruh jajaran agar bersiap apabila terjadi status lanjutan dari Gunung Kelud,” kata Bupati Kediri, Hariyanti Soetrisno.
Dari informasi yang dihimpun dari pos pengamatan Gunung Kelud, mulai pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak 63 kali, 13 kali vulkanik dalam dan 1 kali gempa tektonik.
Selain itu, dari pengamatan petugas, juga muncul sejumlah gelembung dari sekitar anak Gunung Kelud dengan diameter 50 cm. Kondisi ini sangat mirip dengan Gunung Kelud 2007 silam. Sebagai upaya pencegahan, maka radius 2 Kilometer dari Kelud tidak diperbolehkan ada aktivitas warga. (red)