KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Awal 2014 Inflasi Jawa Timur Cukup Tinggi

Surabaya (KN) – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, M Sairi Hasbullah, Senin (3/2/2014) mengatakan, inflasi Jawa Timur pada awal tahun cukup tinggi. Ini karena disumbang inflasi di kota Kediri 1,28 persen, Jember 1,24 persen dan Surabaya 1,18 persen. Inflasi ditiga kota tersebut melampaui inflasi Jawa Timur dan Nasional.

Menurut Sairi, inflasi di Surabaya yang cukup tinggi pada awal tahun tersebut sangat mengagetkan pada hal biasanya inflasi di Surabaya rata-rata cukup rendah dibanding kota-kota lain di Jawa Timur. Inflasi di Surabaya yang begitu besar tersebut dikarenakan naiknya harga bahan makanan seperti telur dan daging ayam ras, tomat sayur dan dan buah melon. Melonjaknya harga ketika komoditi tersebut salah satunya distribusi yang kurang lancar dikarenakan banjir dan tanah longsor.

Inflasi Jawa Timur pada Januari 2014 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan1,96 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar 1,33 persen. Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,88 persen, kelompok sandang 0,79 persen, kelompok kesehatan 0,62 persen, kelompok transpor-komunikasi-jasa keuangan 0,52 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami inflasi 0,13 persen.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah naiknya harga bahan bakar rumahtangga, telur ayam ras, daging ayam ras, mobil, tomat sayur, tukang bukan mandor, melon, tarip kereta api, beras dan daun pintu.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah turunya harga bawang merah, tarip angkutan udara, gula pasir, udang basah. Kemudian sayur nangka muda, ikan mernying, ikan tongkol pindang, brokoli, ikan kembung rebus dan daun bawang.

Dari 8 kota Indeks Harga Konsumen di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kediri 1,28 persen, diikuti oleh Jember 1,24 persen, Surabaya 1,18 persen. Selanjutnya Probolinggo 0,95 persen, Madiun 0,85 persen, Sumenep 0,78 persen, Malang 0,76 persen dan inflasi terendah terjadi di Banyuwangi 0,59 persen.

Laju inflasi tahun kalender Desember 2013-Januari 2014 Jawa Timur mencapai 1,06 persen sedangkan laju inflasi year on year mulai Januari 2014 terhadap Januari 2013 Jawa Timur sebesar 7,65 persen.

Dari ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang 1,25 persen, diikuti Surabaya 1,18 persen, Bandung 1,09 persen, Jakarta 1,05 persen, Yogyakarta 1,05 persen, dan inflasi terendah terjadi di Semarang sebesar 0,90 persen.

Dari 82 kota IHK nasional 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi, 5 kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 3,79 persen. Diikuti Tanjung Pinang 3,60 persen, Sibolga 3,24 persen, Metro 2,79 persen dan Meulaboh 2,67 persen. Seangkan 4 kota yang mengalami deflasi tertinggi terjadi di Sorong 0,17 persen, diikuti oleh Watampone 0,15 persen, Meumere 0,08 persen dan Manokwari r 0,07 persen. (ovi)

Related posts

Suku Kokoda di Kampung Usili Mendapat Kunjungan Kasih dari Koarmada III

Camat dan Lurah Kota Surabaya Mulai Berkantor di Balai RW

kornus

Jalur Utara Padang-Bukittinggi Putus Total Akibat Ambruknya Jembatan Batang Kalu

redaksi