KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

BKKBN Jatim Tekan Stunting Melalui Kampung KB


Surabaya, MediaKoranNusantara.com
Kasus stunting menjadi ancaman serius bagi anak-anak Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Munculnya kondisi tinggi badan yang rendah muncul pun karena beberapa sebab. Termasuk, akibat peran orang tua dan keluarga yang belum maksimal.
Lantaran itulah, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jatim memiliki peran krusial dalam memberikan edukasi terhadap orang tua.
Kepala BKKBN Provinsi Jatim, H Yenrizal Makmur dihadapan awak media di Surabaya, Rabu (14/11) mengatakan, dalam mengatasi stunting, peran BKKBN dalam mengasuh orang tua dan memprioritaskan kehidupan keluarga sangat dibutuhkan.” Kami telah memiliki konsep dalam penanggulangan stunting, baik dalam tahap pencegahan dan juga penanganan,” katanya.
Yenrizal menjelaskan bahwa dalam hal pencegahan stunting yakni memberikan pendampingan kepada ibu dan balita 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Sementara, dalam hal penanganan berupa stimulasi pengasuhan dan pendidikan berkelanjutan.
Terkait hal membeberkan wilayah penanganan stunting tahun 2018 ada 1.000 desa di 100 Kabupaten/Kota. Untuk Jatim, kata dia, 110 Desa di 11 Kabupaten/Kota.
“Nah, salah satu program BKKBN dalam pengasuhan orang tua adalah Kampung KB. Kampung KB memiliki layanan teknis mulai dari posyandu, konseling pranikah hingga pemberdayaan ekonomi keluarga dan pengasuhan orang tua,” jelasnya.
Jadi, kata dia, mulai dari remaja sudah diperkenalkan dengan stunting dan BKKBN akan mendorong supaya orang tua dan remaja memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah tersebut.
Dari data yang ada, sekitar 37,2 persen (hampir 8 juta) anak balita di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini membuat Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar di dunia.
Pada kesempatan sama, Kepala Bidang Advokasi Penggerakan dan Infromasi BKKBN Jatim, Maria Ernawati mengatakan pembentukan kampung KB sudah mencapai 725 dan sudah tersebar di 38 kabupaten/kota. Pada tahun 2018 ini ditargetkan ditambah 625 kampung KB yang di prioritaskan untuk daerah terluar.
“Sampai September kemarin sudah tercapai 513 Kampung KB. Sisanya bisa terkejar diakhir bulan,” tambah terangnya.
Menurutnya, ada lima faktor keberhasilan Kampung KB antara lain komitmen yang kuat dari pemangku kebijakan di semua tingkat. Meningkatkan jumlah program lintas sektor di kampung KB.
“Selain itu juga meningkatkan capaian program KKBPK. Semangat dan dedikasi para pengelola program KKBPK di lini lapangan serta partisipasi aktif masyarakat,” tambahnya.(gus)

Related posts

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Puji Kinerja Gubernur Khofifah Atas keberhasilanya Menurunkan Kemiskinan

kornus

Gus Ipul Pastikan Eks Gafatar Kembali ke Daerah Asalnya

kornus

Sekjen PA 212 Tersangka Penganiayaan Relawan Jokowi

redaksi