KORAN NUSANTARA
ekbis Hallo Nusantara Headline Nasional

BKKBN Gelar Peningkatan Kapasitas Kelas Orang Tua Hebat Seri II

Jakarta, mediakorannusantara.com –Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Peningkatan Kapasitas Kelas Orang Tua Hebat (kerabat seri II) Peduli Stunting, yang digelar virtual, Jumat (27/5/2022).

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti menjelaskan Kelas pengasuhan atau peningkatan kapasitas peran keluarga salah satu layanan di masyarakat yang efektif untuk mengubah perilaku keluarga dalam mewujudkan pencegahan dan penurunan stunting.

Selain itu ia menyampaikan bahwa BKKBN memiliki program Bangga Kencana melalui bina keluarga balita (BKB) dan anak, yang strategis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam membina tumbuh kembang anak.

“Penyuluh BKB telah dilengkapi dengan seperangkat alat penyuluhan yang digunakan kader untuk menyampaikan materi pengetahuan tumbuh kembang anak,” katanya.

Lanjut Nopian, mereka diharapkan bisa menggunakan BKB KIT agar penyelenggaraan kelas BKB mencapai tujuan yang ditetapkan dan berkontribusi dalam penurunan stunting.

Ia juga menjelaskan bahwa peran orang tua dan keluarga merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter anak yang baik dan berkualitas dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan (HPH) yang merupakan awal kehidupan anak.

Dalam masa HPH, yang perlu diperhatikan adalah kecukupan gizi untuk mencegah stunting, yang saat ini masih menjadi permasalahan di masyarakat. “Karena itu fokus pemerintah adalah melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting lewat peningkatan peran keluarga,” ujarnya.

Nopian menegaskan bahwa upaya tersebut agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai kemampuan emosional, sosial, fisik, dan motorik, juga kemampuan untuk berkembang, belajar, serta berinovasi.

Untuk mencegah stunting diperlukan pengasuhan yang baik pada HPH dimulai sejak awal kehamilan, setelah lahir hingga anak berusia dua tahun. “Ada intervensi spesifik yang diberikan pada masa HPH oleh sektor kesehatan, sedangkan intervensi gizi sensitif diberikan di luar sektor kesehatan sebagai mitigasi pencegahan stunting yang harus diberikan pada usia balita,” tutupnya. (wan/inf)

Related posts

Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Primaniyarta, Anugerah Tertinggi Pemerintah untuk Eksportir dan Kepala Daerah Pendukung Ekspor Paling Berprestasi

kornus

Program Kewirausahaan, Telkom Optimalkan Peluang UMKM

kornus

Gandeng Polda Jatim, PLN Amanan Aset Kelistrikan